Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain itu, ia menyoroti bahwa gejala seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman sekarang menjadi "gejala kecil".
“Kebanyakan orang tidak memiliki gejala klasik,” katanya.
Konon, beberapa gejala paling umum yang dilaporkan pada orang yang terinfeksi Omicron sejauh ini adalah demam ringan, kelelahan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh dan keringat malam, tanpa tanda-tanda gangguan indera penciuman dan perasa.
Di sisi lain, vaksin coronavirus dan suntikan booster adalah satu-satunya peluru yang dapat melawan virus dan variannya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 RSDC Wisma Atlet Bertambah 87 Orang
Selama gelombang kedua Covid-19, selain individu yang tidak divaksinasi, banyak orang yang divaksinasi lengkap juga terinfeksi dan mengalami gejala ringan hingga sedang. Ini adalah bukti bahwa meskipun populasi yang divaksinasi aman dari infeksi parah, mereka masih dapat tertular virus.
Menurut Profesor Spector, varian Omicron sama lazimnya pada orang yang tidak divaksinasi seperti pada orang yang divaksinasi. Namun, yang terakhir lebih mungkin melaporkan gejala yang lebih ringan.
“Tidak sedikit dari mereka yang mengalami mual, demam ringan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala,” katanya.
Baca Juga: Gelombang Omicron Sudah Dekat, Singapura Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Varian Ini