kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

14 Jet tempur J-16, 4 pesawat J-10, dan 4 pembom H-6K milik China memasuki Taiwan


Selasa, 13 April 2021 / 11:00 WIB
14 Jet tempur J-16, 4 pesawat J-10, dan 4 pembom H-6K milik China memasuki Taiwan
ILUSTRASI. Menurut para pejabat Taiwan, dua puluh lima pesawat militer China telah memasuki wilayah udara Taiwan.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Menurut para pejabat Taiwan, dua puluh lima pesawat militer China telah memasuki wilayah udara Taiwan dalam aksi 'serangan' terbesar yang dilaporkan hingga saat ini.

Melansir Sky News, dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah Taiwan terus mengeluhkan misi berulang yang dilakukan oleh angkatan udara China di dekat pulau itu.

Serangan terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udara Taiwan.

Misi terbaru pada hari Senin melibatkan 14 jet tempur J-16 dan empat J-10 - dan empat pembom H-6K, yang dapat membawa senjata nuklir.

Menurut Menteri Pertahanan Taiwan, dua pesawat anti-kapal selam dan satu pesawat peringatan dini juga ikut ambil bagian.

Baca Juga: Kian panas menghadapi China, Filipina menggelar latihan militer bersama Amerika

Hal ini diyakini sebagai aksi terbesar oleh angkatan udara China ke wilayah udara Taiwan, dan para pejabat mengatakan pesawat tempur dikirim untuk mencegat dan memperingatkan para penyusup itu.

Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengatakan, sistem rudal juga dikerahkan untuk memantau kapal-kapal China saat sejumlah pesawat menerbangi wilayah yang dekat dengan Kepulauan Pratas Thailand.

Baca Juga: Taiwan laporkan serangan terbesar oleh angkatan udara China

Aksi tersebut terjadi hanya tiga hari setelah AS mengeluarkan pedoman baru yang akan memperat hubungannya dengan Taiwan.

Panduan terbaru dari Departemen Luar Negeri AS juga berarti para pejabat Amerika dapat bertemu lebih bebas dengan rekan mereka di Taiwan.

Amerika, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi telah menyaksikan ketegangan antara Beijing dan negara kepulauan itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Jumat lalu bahwa AS prihatin tentang tindakan agresif China terhadap Taiwan. Dia memperingatkan hal itu akan menjadi "kesalahan serius" bagi siapa pun yang mencoba mengubah status quo di Pasifik Barat dengan paksa.

Pernyataan Blinken muncul setelah Taiwan mengirim sebuah pesawat untuk menyiarkan pesan peringatan setelah 12 jet China terbang di atas wilayah udaranya pada 7 April.

Ketegangan di tahun ini terjadi setelah sebuah laporan yang dirilis oleh sebuah lembaga pemikir yang didukung pemerintah menemukan bahwa China membuat rekor 380 serangan ke zona pertahanan Taiwan tahun lalu.

Baca Juga: Peringatan AS ke China: Kesalahan serius bagi yang coba ubah status quo dengan paksa

China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorialnya yang paling sensitif dan garis merah yang tidak boleh dilintasi AS.

Beijing melihat pulau itu sebagai provinsi yang memisahkan diri yang suatu hari akan menjadi bagian dari negara itu lagi. China bahkan tidak pernah meninggalkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menyatukan Taiwan lagi ke dalam wilayahnya.

Baca Juga: Semakin tegang! Kapal induk AS dan China sama-sama latihan di Laut China Selatan

Namun, masyarakat Taiwan melihat diri mereka sebagai negara merdeka dan perselisihan dengan tetangga raksasa mereka telah membuat hubungan kacau dengan ancaman kekerasan yang terus-menerus.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu sebelumnya mengatakan negara itu akan bertempur "sampai hari terakhir" jika China menyerang.

Lebih luas lagi, China terus melatih ototnya di Laut China Selatan.

Selama akhir pekan, aktivitas militer di dekat Filipina melonjak ketika sebuah kapal induk China memasuki wilayah tersebut, dan militer AS sedang mempersiapkan latihan bersama dengan militer Filipina di dekatnya.

Selanjutnya: Kapal perang Vietnam melawan agresi Beijing dengan latihan tempur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×