kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Yang Ditunggu-tunggu, Vladimir Putin Umumkan Aksi Balasan Terkait Batasan Harga


Rabu, 28 Desember 2022 / 12:06 WIB
Yang Ditunggu-tunggu, Vladimir Putin Umumkan Aksi Balasan Terkait Batasan Harga
ILUSTRASI. Vladimir Putin menyampaikan tanggapan Rusia yang telah lama ditunggu-tunggu terkait batasan harga oleh Barat. Sergey Bobylev/TASS Host Photo Agency/Handout via REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan tanggapan Rusia yang telah lama ditunggu-tunggu terkait batasan harga oleh Barat. 

Yakni dengan menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhi batasan tersebut.

Melansir Reuters, Kelompok Tujuh (G7) negara besar, Uni Eropa dan Australia sepakat bulan ini untuk batas harga US$ 60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia yang berlaku efektif mulai 5 Desember. Sanksi itu dikenakan terkait "operasi militer khusus" Moskow di Ukraina.

Batas tersebut mendekati harga minyak Rusia saat ini, tetapi jauh di bawah harga rejeki nomplok yang dapat dijual Rusia untuk 2022 dan dapat membantu mengimbangi dampak sanksi keuangan terhadap Moskow.

Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Sehingga, gangguan besar terhadap penjualannya akan berdampak jauh pada pasokan energi global.

Keputusan tersebut, yang diterbitkan di portal pemerintah dan situs web Kremlin, disajikan sebagai tanggapan langsung terhadap tindakan yang tidak bersahabat dan bertentangan dengan hukum internasional oleh Amerika Serikat dan negara asing serta organisasi internasional yang bergabung dengan mereka.

Baca Juga: Rusia Mengeluarkan Ultimatum ke Ukraina untuk Penuhi Tuntutan Moskow

"Pengiriman minyak dan produk minyak Rusia ke entitas dan individu asing dilarang, dengan syarat bahwa dalam kontrak untuk pasokan ini, penggunaan mekanisme penetapan harga maksimum secara langsung atau tidak langsung dipertimbangkan," kata keputusan tersebut, merujuk secara khusus pada Amerika Serikat dan negara asing lainnya yang telah memberlakukan batasan harga.

Dijelaskan pula, "Larangan yang ditetapkan berlaku untuk semua tahap pasokan hingga pembeli akhir."

Dekrit tersebut, yang mencakup klausul yang memungkinkan Putin membatalkan larangan tersebut dalam kasus-kasus khusus, menyatakan: "Ini...mulai berlaku pada 1 Februari 2023, dan berlaku hingga 1 Juli 2023."

Ekspor minyak mentah akan dilarang mulai 1 Februari, tetapi tanggal larangan produk minyak akan ditentukan oleh pemerintah Rusia dan bisa jadi setelah 1 Februari.

Baca Juga: Kremlin: Jika Senjata AS Terus Mengalir ke Ukraina, Perang Akan Semakin Buruk

Defisit yang lebih besar

Batas harga, yang tidak terlihat bahkan di masa Perang Dingin antara Barat dan Uni Soviet, ditujukan untuk melumpuhkan pundi-pundi negara Rusia dan upaya militer Moskow di Ukraina.

Beberapa analis mengatakan bahwa pembatasan tersebut akan berdampak kecil pada pendapatan minyak yang saat ini diperoleh Moskow.

Namun, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan pada hari Selasa bahwa defisit anggaran Rusia bisa lebih besar dari yang ditargetkan 2% dari PDB pada tahun 2023.

Penyebabnya, pembatasan harga minyak menekan pendapatan ekspor serta rintangan fiskal tambahan untuk Moskow karena menghabiskan banyak uang untuk kampanye militernya di Ukraina.

Baca Juga: 90% Minyak Mentah Rusia Mengalir ke Asia, Negara Mana Saja?

Sebelumnya, Rusia memang telah berjanji untuk menanggapi secara resmi pembatasan harga minyak tersebut. 

Batas harga yang ditetapkan G7 memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia melalui laut. Tetapi kebijakan itu akan melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual kurang dari batas harga. 

Negara-negara Uni Eropa secara terpisah menerapkan embargo yang melarang mereka membeli minyak Rusia melalui laut.

Minyak Ural Rusia diperdagangkan di atas harga US$ 56 per barel pada hari Selasa, di bawah level batas harga.

Minyak mentah Brent bergerak sedikit lebih tinggi karena berita tersebut dan naik 1,4% menjadi US$ 85,1 pada 1743 GMT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×