Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan plastik, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) menyatakan tahun ini masih terus akan fokus pada penetrasi pangsa pasar di sektor kemasan untuk beras, tepung, gula dan bahan makanan lainnya.
Marketing Manager YPAS Bernard Tjandradjaja beralasan jika sektor tersebut dinilai stabil walau berada di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk pangsa pasar kami masih menargetkan ke sektor potensial, yakni kemasan untuk tepung, beras, gula dan bahan makanan. Kami melihatnya juga karena kebutuhan pokok masih terus berjalan di tengah pandemi," ujarnya dalam paparan publik insidentil yang berlangsung virtual, Selasa (28/9).
Ia melanjutkan, pihaknya juga menargetkan capaian produksi setidaknya sampai 75% dari utilitas mesin Perseroan.
YPAS juga masih terus menguatkan penetrasi pasar di kawasan ASEAN. Bernard mengungkapkan pihaknya juga belum menargetkan memasuki kawasan Amerika Serikat dan Eropa sebab dibayangi oleh pembiayaan distribusi melalui freight. Selain itu, YPAS juga menilai pasar di kawasan tersebut tidak kompetitif.
Baca Juga: Yanaprima Hastapersada (YPAS) bidik penjualan Rp 315 miliar tahun ini
"Kondisi ini juga karena ketidakpastian akibat pandemi, maka kami masuki pasar yang potensial, yakni pasar Indonesia atau domestik dan juga ASEAN," sambungnya.
Tahun ini, YPAS menargetkan bisa meraih pendapatan Rp315 miliar atau tumbuh 4 -5% dari tahun 2020, dari penjualan produk kemasan plastik dan kantong semen. Keduanya juga merupakan produk andalan YPAS.
Perseroan juga menargetkan bisa mengantongi laba bersih senilai Rp5 miliar di akhir tahun 2021. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasi laba bersih tahun 2020 yang mencapai Rp 8,33 miliar, namun lebih tinggi dibanding target laba bersih YPAS untuk tahun 2020 yang berkisar Rp 3 miliar - Rp 3,5 miliar.
Adapun hingga Juli 2021, YPAS mencatat telah menyerap realisasi capex sebesar 40% dari total alokasi Rp7 miliar tahun ini. Direktur Utama YPAS, Irwan Susanto mengatakan alokasi capex mayoritas digunakan untuk mengganti mesin-mesin yang sudah tua.
"Tantangan terbesar yang dihadapi YPAS saat ini memang ketidakstabilan dan ketidakpastian akibat pandemi, serta kebijakan PPKM dan sebagainya. Namun kami optimistis bisa mencapai apa yang ditargetkan minimal seperti itu,"ujarnya.
Sepanjang semester I 2021 lalu, YPAS sudah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 166,70 miliar, tumbuh 22,20% dibanding realisasi semester I 2020 yang sebesar Rp 136,41 miliar.
Namun demikian, YPAS membukukan rugi bersih Rp 811,40 juta di semester I 2021, berbalik dari posisi semester I 2020 saat YPAS membukukan laba bersih Rp 306,03 juta. Menurut penjelasan manajemen, rugi bersih ini disebabkan oleh harga bahan baku kemasan di semester I 2021, yaitu polypropylene, yang meningkat hingga 49% dibanding semester I 2020.
Selanjutnya: Permintaan produk kemasan Yanaprima (YPAS) naik 10% selama pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News