Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China siap memulai proyek strategis keretaapi Sichuan-Tibet. Presiden Xi Jinping menyebut proyek itu sebagai langkah besar dalam menjaga persatuan nasional.
Melansir Global Times, proyek keretaapi Sichuan-Tibet, menurut Xi, juga merupakan langkah signifikan dalam mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah Barat China.
Untuk itu, dalam instruksinya Minggu (8/11) sebelum pembangunan jalur keretaapi Sichuan-Tibet bergulir, Xi menyatakan, akan mendorong pembangunan proyek tersebut dengan kualitas tinggi.
Jalur keretaapi Sichuan-Tibet membentang sepanjang 1.011 kilometer, dari Ya'an di Provinsi Sichuan ke Nyingchi di Daerah Otonomi Tibet. Proyek ini dirancang untuk memberi manfaat bagi banyak orang di wilayah tersebut.
Baca Juga: Aktivitas pabrik China naik ke level tertinggi hampir satu dekade pada Oktober
Banyak kesulitan dalam konstruksi
Xi mengungkapkan, banyak kesulitan dalam konstruksi jalur keretaapi Sichuan-Tibet yang jarang terlihat di tempat lain. Sebab, kondisi geologis dan iklim yang kompleks serta lingkungan ekologis yang rapuh di sepanjang rel.
Akibatnya, Xi menekankan, perlu memanfaatkan sepenuhnya keunggulan sistem sosialis China, yang dapat memusatkan sumber daya untuk menyelesaikan tugas utama.
Keretaapi Sichuan-Tibet akan menjadi kereta api kedua di Tibet, setelah keretaapi Qinghai-Tibet. Ini akan melewati Tenggara Qinghai-Tibet Plateau, salah satu daerah yang paling aktif secara geologis di dunia.
Perdana Menteri China Li Keqiang menyebutkan, pembangunan keretaapi Sichuan-Tibet adalah rencana strategis utama yang diajukan Komite Sentral Partai Komunis dan Dewan Negara.
Baca Juga: Mobil listrik Tesla buatan China mulai dijual di Eropa
Butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan proyek jalur keretaapi Sichuan-Tibet, dengan target rampung pada 2030 mendatang.
Keretaapi Sichuan-Tibet kelak beroperasi dari Chengdu, Ibu Kota Sichuan, melalui Ya'an dan memasuki Tibet lewat Qamdo. Ini akan mempersingkat perjalanan dari Chengdu ke Lhasa dari 48 jam menjadi 13 jam, dengan kecepatan kereta 120-200 km per jam.
Selanjutnya: Huawei perkenalkan strategi sinergi di lima domain teknologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News