Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk alias Wika Gedung (WEGE) membidik perolehan kontrak baru senilai Rp 7,1 triliun pada tahun 2022. Target ini lebih tinggi 157% dibandingkan pencapaian kontrak baru WEGE di sepanjang tahun 2021 senilai Rp 2,76 triliun.
Proyek Wika Gedung di Mandalika menjadi salah satu penyumbang kas WEGE senilai Rp 880,275 miliar di awal tahun 2022. Seperti yang diketahui, emiten anak usaha BUMN Karya ini dipercaya untuk menggarap lima proyek di Mandalika sebagai fasilitas penunjang ajang Moto GP.
Adapun proyek yang digarap WEGE adalah proyek pit building, klinik Moto GP dan Helipad, MMR Telkom Akses Mandalika, TV Compund Pit Building Mandalika, hingga pembangunan Hotel Pullman Mandalika berstandar bintang lima.
Baca Juga: Wah, Penerbitan Obligasi Wijaya Karya (WIKA) Oversubscribe 1,5 Kali
“Update konstruksi lima proyek WEGE di Mandalika, saat ini sebagian besar proyek sudah kami selesaikan,” terang Sekretaris Perusahaan Wika Gedung Bobby Iman Setya kepada Kontan.co.id, Senin (28/2).
Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Bobby bilang Mandalika memiliki potensi bisnis besar bagi emiten konstruksi. Nantinya WEGE berniat menyasar proyek-proyek yang dibangun di Mandalika seperti fasilitas publik, komersial, dan fasilitas penunjang lainnya.
Hanya saja, Bobby masih enggan membeberkan terkait proyek yang dibidik Wika Gedung di tahun ini guna mencapai target kontrak baru Rp 7,1 triliun.
Bobby hanya bilang terkait rincian proyek yang ditargetkan. Dari tipe konstruksi target Rp 7,1 triliun Wika Gedung didapatkan dari fasilitas publik sebesar Rp 3,35 triliun atau 47,22 persen.
Sementara, sebesar Rp 2,6 triliun atau 36,59 persen berasal dari office, sebesar Rp 730 miliar atau Rp 10,27 persen berasal dari lini bisnis komersial, serta dari lini residensial sebesar Rp 420 miliar atau 5,91 persen.
Selain itu, di luar pengerjaan proyek konstruksi, Wika Gedung juga sedang menjalani proses pengajuan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Trans Retail Indonesia (Transmart) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, yang telah diajukan pada Selasa (15/2).
Baca Juga: Anak Usaha WEGE dan WTON Membidik Kontrak Baru Rp 1,1 Triliun pada Tahun Ini
Kabar terkini, Bobby mengatakan bahwa saat ini proses dialog masih berlangsung, dimana saat ini status perkara sudah masuk tahap persidangan.
“Terkait PKPU kami perlu koordinasi dengan pihak legal kami. Saat ini kami masih banyak pembahasan yang sedang dilakukan,” ujar Bobby.
Berdasarkan catatan kontan, persoalan ini bersumber dari proyek pembangunan 4 gerai milik Trans Retail di sejumlah wilayah, di antaranya Jember, Kupang, dan Sidoarjo.
Hingga proyek tersebut diselesaikan oleh Wika Gedung, Trans Retail tidak kunjung menyelesaikan kewajibannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News