Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali masuk ke Indonesia, setelah sebelumnya Indonesia dinyatakan bebas PMK.
Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Litbang Kementerian Pertanian, Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986. Pengakuan bebas PMK di lingkungan ASEAN ada sejak 1987 dan diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) sejak 1990. Namun kini penyakit ini kembali muncul di Indonesia dan menyerang hewan ternak utamanya sapi.
Puti Retno, Corporate Secretary PT Widodo Makmur Perkasa menyampaikan, pihaknya meyakini pemerintah akan mengupayakan yang terbaik untuk penanganan wabah PMK di Indonesia. Dari sisi korporasi sendiri berharap agar vaksin untuk penyakit hewan ternak ini dapat segera tersedia.
Baca Juga: Kembangkan Sejumlah Fasilitas, Widodo Makmur (WMUU) Siapkan Capex Rp 1,2 Triliun
"Dari kami yakin pemerintah pasti akan mengupayakan yang terbaik untuk penanganan PMK ini. Tapi dari sisi pelaku usaha sendiri kami Widodo Makmur Perkasa menantikan adanya vaksin bisa tersedia secepatnya," kata Puti kepada Kontan.co.id, Minggu (12/6).
Puti menjelaskan, Widodo Makmur Perkasa sendiri telah memiliki prosedur internal dalam penanganan hewan ternak utamanya sapi.
Selain itu, di setiap peternakan dan rumah pemotongan hewan (RPH) milik perusahaan terdapat dokter hewan yang memantau kondisi kesehatan hewan ternak. Oleh karenanya Ia menyakini sapi yang ada di Widodo Makmur Perkasa merupakan sapi sehat.
"Kami sudah menerapkan prinsip sistem bio safety dan biosecurity di seluruh lokasi farm kami. Terkait sapi hidup, barang dan juga orang [pegawai]. Dan kemudian juga proses pemotongan di RPH kami merupakan sapi yang sehat dan telah diperiksa oleh dokter hewan di farm. Kami juga memiliki dokter hewan di rumah pemotongan hewan kami, nah ini juga dibuktikan dengan yaitu surat keterangan kesehatan hewan," ungkapnya.
Meski demikian, adanya wabah PMK di Indonesia, Puti mengakui ada dampak pelambatan di segi bisnis. Hanya saja dampaknya diklaim tak signifikan.
"Kita memang ada pelambatan ya, tapi kalau untuk berapanya persennya, sepertinya tidak signifikan tapi memang ada perlambatan," ungkapnya.
Puti menjelaskan, sapi-sapi yang ada di peternakan Widodo Makmur Perkasa, didatangkan dari Australia. Dimana negara tersebut termasuk negara yang bebas dari PMK hewan ternak.
"Kami tidak memiliki suplai sapi dari daerah yang terjangkit PMK. Karena Widodo ini prosesnya mengimpor sapi dari Australia dan di mana kalau dari Australia itu negara yang memang bebas PMK. Intinya kita harapkan sekarang itu vaksinnya segera datang dan kita sudah menerapkan yang namanya bio safety dan bio security," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News