kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO sebut virus corona varian Delta datangkan malapetaka di seluruh dunia


Jumat, 23 Juli 2021 / 13:04 WIB
WHO sebut virus corona varian Delta datangkan malapetaka di seluruh dunia
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menghadiri konferensi pers tentang virus corona atau COVID-2019 di Jenewa, Swiss, 24 Februari 2020. REUTERS/Denis Balibouse.

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia saat ini berada di tahap awal gelombang baru infeksi COVID-19 dan kematian.

"Varian Delta mendatangkan malapetaka di seluruh dunia," kata Tedros dalam sambutan pembukaan Dialog Tingkat Tinggi WHO secara virtual, Rabu (21/7), dikutip dari laman resmi WHO.

Dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan COVID-19 yang terbit Selasa (20/7), WHO menyebutkan, kasus baru global periode 12-18 Juli lalu total mencapai 3,42 juta, naik 12% dibanding minggu sebelumnya. 

Secara global, kasus harian COVID-19 periode 12-18 Juli lalu rata-rata 490.000 infeksi, meningkat dibanding 400.000 kasus per hari pada pekan sebelumnya. "Menyusul penurunan yang stabil selama lebih dari dua bulan," kata WHO. 

Baca Juga: Studi di Kanada: Keganasan varian Delta meningkat

Sedang jumlah kematian akibat COVID-19 periode 12-18 Juli total sebanyak 56.767, atau naik 1% ketimbang pekan sebelumnya. Sehingga, "Jumlah total kematian melebihi 4 juta," sebut WHO.

Untuk total kasus COVID-19 secara global, saat ini lebih dari 190 juta. "Jumlah kumulatif kasus yang dilaporkan secara global bisa melebihi 200 juta dalam tiga minggu ke depan," proyeksi WHO. 

Selama periode 12-18 Juli, empat wilayah kecuali Amerika dan Afrika melaporkan peningkatan kasus COVID-19. Wilayah Pasifik Barat mencatat peningkatan kasus terbesar, mencapai 30%, diikuti Eropa 21%.

"Terlepas dari upaya untuk memperluas cakupan vaksinasi, banyak negara di keenam wilayah WHO terus mengalami lonjakan kasus COVID-19," ungkap WHO.

Selanjutnya: WHO: Delta bisa bereplikasi lebih cepat dan lebih menular selama tahap awal infeksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×