kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

WHO Sebut, Kian Banyak Bukti Varian Omicron Cuma Timbulkan Gejala Lebih Ringan


Rabu, 05 Januari 2022 / 13:27 WIB
WHO Sebut, Kian Banyak Bukti Varian Omicron Cuma Timbulkan Gejala Lebih Ringan
ILUSTRASI. WHO menyebutkan, lebih banyak bukti muncul yang menunjukkan varian Omicron hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan. REUTERS/Denis Balibouse.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Lebih banyak bukti muncul bahwa Omicron memengaruhi saluran pernapasan bagian atas, hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan dibanding varian sebelumnya, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, Selasa (4/1).

"Kami melihat, semakin banyak penelitian yang menunjukkan Omicron menginfeksi saluran pernafasan bagian atas. Tidak seperti yang lain, yang bisa menyebabkan pneumonia parah," kata WHO Incident Manager Abdi Mahamud yang menambahkan, itu bisa menjadi "kabar baik", seperti dikutip Reuters.

Tapi, dia menambahkan, penularan Omicron yang tinggi berarti akan menjadi varian dominan dalam beberapa minggu ke depan di banyak tempat, menimbulkan ancaman di negara-negara di mana sebagian besar penduduknya tetap tidak divaksinasi.

Baca Juga: Mengapa Varian Omicron Sulit Menginfeksi Sel Paru-Paru? Studi Ini Temukan Jawabannya

Pernyataannya tentang pengurangan risiko penyakit parah berpadu dengan data lain termasuk studi dari Afrika Selatan, yang merupakan salah satu negara pertama di mana varian Omicron terdeteksi.

Hanya, Mahamud juga memberikan peringatan, Afrika Selatan sebagai "pengecualian" karena memiliki populasi muda di antara faktor-faktor lainnya.

Ditanya tentang apakah perlu vaksin khusus Omicron, Mahamud bilang, terlalu dini untuk mengatakan. Tetapi, dia menekankan, keputusan tersebut memerlukan koordinasi global dan tidak boleh diserahkan kepada sektor komersial untuk memutuskan sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×