kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Mutasi virus corona hal biasa dan sudah diperkirakan


Selasa, 22 Desember 2020 / 17:05 WIB
WHO: Mutasi virus corona hal biasa dan sudah diperkirakan

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Genewa. Mutasi virus corona meresahkan dunia. Mutasi virus corona yang terjadi di Inggris menyebabkan negara tersebut dikucilkan tetangganya. Namun Organisasi Kesehatan Sedunia ( WHO) menyebut mutasi virus corona adalah hal lumrah.

Sejumlah negara di Eropa bahkan Asia menutup perjalanan dari dan ke Inggris akibat adanya mutasi virus corona. Selain di Inggris, mutasi virus corona juga terjadi di Afrika Selatan.

WHO sedang memperlajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. WHO menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum, dan hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah berusaha meredam penularan.

Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, para pejabat mengatakan mereka terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak pada cara virus itu berperilaku.

Dia menekankan bahwa mutasi virus corona bukan hal baru. "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya," ungkap Tedros.

Baca juga: Syarat Rapid test & PCR untuk bepergian tidak berlaku bagi kelompok umur ini

Tedros mengatakan mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu. “Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah,” katanya.

Dia menambahkan pemerintah dan rakyat di seluruh dunia harus mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penularan virus corona.

Sementara itu, presiden AS terpilih Joe Biden menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit ChristianaCare di Newark, negara bagian Delaware, hari Senin (21/12/2020). Biden mendapat suntikan pertama vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Suntikan diberikan oleh Tabe Masa, perawat dan kepala Unit Kesehatan Pegawai pada RS itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan",

Editor : Ardi Priyatno Utomo

Selanjutnya: Vaksin corona gratis, ini anggaran yang disiapkan Menteri Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×