kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Waspada! WHO sebut Delta bisa jadi varian dominan dalam beberapa bulan ke depan


Rabu, 14 Juli 2021 / 23:05 WIB
Waspada! WHO sebut Delta bisa jadi varian dominan dalam beberapa bulan ke depan

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Empat varian virus corona baru yang masuk kategori variant of concern (VOC) menunjukkan peningkatan penularan. Varian Delta dalam dua bulan terakhir memperlihatkan transmisibilitas yang lebih tinggi dari VOC lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, varian Delta yang pertama kali ditemukan di India sekarang telah terdeteksi di setidaknya 111 negara, bertambah 15 negara dari pekan sebelumnya.

"Transmisibilitas varian Delta meningkat berarti kemungkinan akan menjadi varian dominan secara global selama beberapa bulan mendatang," kata WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang COVID-19 yang rilis Selasa (13/7)

Menurut WHO, kemunculan varian yang lebih menular, ditambah pelonggaran pembatasan, peningkatan mobilitas, dan cakupan vaksinasi yang rendah di banyak negara terus berkontribusi terhadap lonjakan cepat kasus COVID-19.

Selain itu, WHO menambahkan, di sebagian besar dunia, masih ada kesenjangan dalam surveilans epidemiologi, pengujian, dan genomik
pengurutan.

Baca Juga: Melonjak 44%, Indonesia masuk tiga besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi

"Hal tersebut membatasi kemampuan kami untuk memantau dan menilai dampak varian saat ini dan masa depan secara tepat waktu," sebut WHO.

Organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini menyebutkan, kualitas bukti kemanjuran dan efektivitas vaksin saat ini terhadap varian baru yang muncul masih terbatas. 

"Meski begitu, bukti yang tersedia menunjukkan sepenuhnya vaksinasi menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan kematian untuk keempat VOC," imbuh WHO. 

Evolusi virus dan dampak fenotipik dari semua varian, termasuk kemungkinan lolos dari kekebalan, WHO menambahkan, memerlukan pemantauan ketat dan penilaian, termasuk kemungkinan kebutuhan untuk penyesuaian komposisi vaksin di masa depan, strategi vaksinasi, dan target cakupan.

Secara global, kasus varian Alpha telah dilaporkan di 178 negara, bertambah enam negara dibanding minggu sebelumnya. Lalu, kasus varian Beta terdeteksi di 123 negara, tambah tiga negara. Sementara varian Gamma menyebar di 75 negara, tambah tiga negara.

Selanjutnya: Warning WHO: Jangan mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×