kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Waspada, virus Corona ini bisa merusak kulit


Kamis, 14 Januari 2021 / 19:10 WIB
Waspada, virus Corona ini bisa merusak kulit

Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak gejala Virus Corona yang bisa dialami oleh seseorang. Mulai dari demam, batuk, sesak napas, kemampuan indra penciuman yang menurun, dan lain sebagainya. Namun, ada gejala lain yang perlu Anda waspadai, yaitu kulit tangan yang mengelupas.

Mengutip dari Best Life (bestlifeonline.com), satu di antara lebih dari 100 pasien yang dirawat di Westchester Medical Center di New York mengalami pengelupasan kulit tangan. Kondisi itu terjadi 10 bulan setelah pasien terinfeksi Virus Corona.

Dokter dan ilmuwan dari Massachusetts General Hospital, King’s Colege London, The Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan Stanford University School of Medicine mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa jadi salah satu dampak Covid-19 yang menyerang kulit.

Gatal-gatal atau ruam urtikaria bisa jadi salah satu gejala awal Virus Corona. Namun, kondisi itu juga bisa muncul saat pasien tak lagi terinfeksi Covid-19. Urtikaria dapat diawali dengan rasa gatal di telapak tangan sehingga membuat kulit terkelupas.

Baca Juga: 6 Bulan setelah terinfeksi, pasien Covid-19 masih mengalami beberapa gejala ini

Meski demikian, kondisi tersebut juga bisa dikenal dengan ruam Covid-19 yang disebut dengan chillblain. Chillbalin adalah munculnya benjolan kemerahan atau ungu di jari pasien yang terinfeksi Virus Corona. Saat chillblain sembuh, kulit teratas akan terkelupas.

Melansir Best Life, pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa mengalami reaksi kulit jauh setelah pertama kali terinfeksi Virus Corona. Reaksi tersebut terjadi sebagai tanda inflamasi atau reaksi sistem imun tubuh terhadap virus yang masih berlangsung.

Beberapa pasien mengalami peradangan yang berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga bisa memicu virus. Sampai saat ini, belum bisa diketahui bagaimana hal itu bisa terjadi sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Vaksinasi di Indonesia dimulai, ini 4 kelompok yang tak boleh disuntik vaksin corona

Karena dampak Covid-19 yang berbahaya, masyarakat diimau untuk lebih berhati-hati supaya tidak tertular Virus Corona. Caranya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Usahakan untuk selalu memakai masker, jaga jarak dengan orang lain, dan rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Untuk keadaan darurat, Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh. Anda bisa melakukannya dengan mengonsumsi makanan bergizi atau rajin olahraga.

Selanjutnya: Transmisi corona tinggi, WHO: Kita harus siap dengan varian baru yang lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×