Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan proyek pembangunan jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tengah berjalan hingga kini.
Sekretaris Perusahaan WSKT Novianto Ari Nugroho mengungkapkan untuk proyek jalan tol di IKN, Waskita bersama dengan Nindya Karya dan Modern Widya melalui proyek KSO mengerjakan segmen Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang senilai Rp2,2 triliun.
"Waskita juga mengerjakan Pembangunan Jalan Kerja atau Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku segmen 4 senilai Rp182 miliar. Pekerjaan dua proyek ini sudah berjalan," ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/10).
Baca Juga: PTPP dan Waskita Karya (WSKT) Menang Tender Proyek Pembangunan Istana IKN Nusantara
Ia berkata, kedua proyek ini bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2022-2024. Proyek pembangunan jalan tol IKN segmen Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sepanjang 6.675 Km ini merupakan bagian dari jalan tol IKN segmen Karangjoang - Pulau Balang yang menghubungkan antara Bandara Sepinggan - Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan Rencana Bandara VVIP - Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Novianto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melalui proses pekerjaan persiapan seperti pekerjaan pengupasan lahan atau clearing, penyelidikan tanah, galian tanah, pengujian material, pemotongan pohon dan mobilisasi peralatan.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR sendiri telah memulai kegiatan pembangunan infrastruktur dasar IKN tahap I senilai Rp 5,3 triliun yang ditandai penandatangan kontrak pekerjaan pembangunan IKN TA 2022 sebanyak 19 paket.
Kementerian PUPR telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022-2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun. Pada tahun 2022, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan IKN sebesar Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, hingga akhir September 2022, WSKT membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 11,58 Triliun sampai dengan akhir September 2022.
Perolehan NKB tersebut bersumber dari Pemerintah sebesar 65,36%, proyek Swasta sebesar 11,81%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 10,98% dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 11,86%.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 67,02%, gedung sebesar 8,01%, EPC sebesar 3,80%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96%, Anak Usaha 11,86% dan proyek sipil lainnya sebesar 1,35%.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022 adalah Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990 Miliar, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 182 Miliar, Pembangunan Gedung CMU3 RSCM Jakarta sebesar Rp 252 Miliar, Pekerjaan Sipil Mining Area di NTB sebesar Rp 262 Miliar.
"Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67% selama kuartal III-2022 menjadikan Perseroan lebih optimis bahwa pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun pada tahun ini," kata dia.
Novianto juga menambahkan penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar Investor mau bekerjasama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News