Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covdi-19) yang masih berlangsung di Indonesia juga berdampak pada bisnis asuransi dalam negeri. Buktinya, pembayaran klaim asuransi terkait Covid-19 terus bertambah.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan, klaim tersebut bisa mencapai angka triliunan rupiah hingga Februari 2021. "Sampai Februari bisa sampai Rp 1 triliun, jumlah klaim yang dibayarkan oleh teman - teman di industri asuransi jiwa," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu dalam diskusi daring yang diadakan AXA Mandiri, Kamis (4/3).
Sementara hingga Oktober 2020, secara industri total klaim terkait Covid-19 mencapai Rp 642,90 miliar. Nilai itu berasal dari 8.800 pemegang polis. Pembayaran klaim tetap dijalankan perusahaan asuransi meski pemerintah menyatakan bahwa Covid-19 merupakan pandemi.
Ia menilai, masyarakat akan tetap mencari asuransi kesehatan walau pemerintah memberikan vaksin secara gratis. Alasannya, mereka membutuhkan perlindungan tambahan karena virus corona belum bisa hilang 100% walau sudah ada vaksin.
"Masyarakat sudah tahu, Covid-19 tidak bisa hilang karena sewaktu - waktu bisa terkena lagi. Jadi, ada sebagian masyarakat perlu penanganan secara cepat, dan kamar perawatan VIP melalui asuransi komersil," jelas Togar.
Hingga saat ini, sudah banyak pemain asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko Covid-19. Misalnya saja PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) memberikan layanan bagi nasabah terdiagnosa Covid-19 melalui produk asuransi kesehatan.
Baca Juga: BNI Life bayarkan klaim ke nasabah akibat Covid-19 Rp 124,4 juta
"Perkembangan asuransi kesehatan terkait Covid-19 cukup bagus. Kami membayarkan perawatan kepada nasabah sekitar Rp 500 juta yang merupakan bukti kami mampu melaksanakannya," kata Direktur Kepatuhan AXA Mandiri Rudy Kamdani.
Selain itu, perusahaan juga memasarkan produk unitlink dengan manfaat investasi sekaligus proteksi untuk mengkover Covid-19. Ini merupakan strategi AXA Mandiri memperkenalkan asuransi jiwa dan kesehatan kepada nasabah.
Sementara PT Avrist Assurance (Avrist) telah membayarkan klaim pasien Covid lebih dari Rp 6 miliar melalui produk asuransi kesehatan individu pada tahun lalu. Direktur Avrist Assurance Yasuo Sato menyebut, pembayaran klaim tersebut sebagai komitmen kepada nasabah.
Sejak beberapa tahun lalu, Avrist fokus pada produk asuransi tradisional seperti asuransi jiwa dan kesehatan. Produk tersebut berkontribusi lebih dari 98% dari premi Avrist hingga 2020.
Kontributor utama untuk pendapatan premi bruto Avrist Assurance berasal dari produk asuransi jiwa yaitu Avrist Prime Protection. Kemudian disusul dengan asuransi kesehatan seperti Avrist Prime Hospital & Surgical.
Dengan realisasi itu, Avrist optimistis bisnis asuransi kesehatan akan tumbuh positif di masa pandemi. Mengingat, masyarakat membutuhkan perlindungan kesehatan yang komprehensif untuk mengkover biaya pengobatan Covid-19 dibarengi pelayanan berbasis daring.
"Kebutuhan tersebut, kami jawab melalui produk Avrist Prime Hospital & Surgical dan Avrist Simple Start," tutupnya.
Selanjutnya: Asuransi Semakin Serius Menggarap Bisnis Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News