Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan telekomunikasi asal Britania Raya, Vodafone, berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 11.000 karyawan di seluruh dunia dalam waktu tiga tahun.
Bos Vodafone yang baru, Margherita Della Valle, mengatakan keputusan itu dilakukan untuk membantu perusahaan tersebut mendapatkan kembali daya saingnya, setelah berpotensi mencatatkan kinerja yang buruk di pasar terbesarnya, Jerman, sehingga akan menekan arus kas.
Melansir Reuters, Kamis (18/5), adapun saham Vodafone mencatatkan kinerja lebih buruk daripada para pesaingnya di pasar utama Eropa, yang mana jatuh ke level terendah sejak 2002.
Baca Juga: Vodafone Lepas Unit Bisnis di Hungaria Senilai US$ 1,8 Miliar
Pemutusan hubungan kerja tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Vodafone. Secara total, mereka telah mempekerjakan 90.000 orang di seluruh Eropa dan Afrika.
Della Valle mengatakan, perubahan di dalam tubuh Vodafone perlu dilakukan untuk memberikan hasil yang baik. "Sebab, prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan, dan pertumbuhan," ucap dia.
Sementara itu, Della Valle juga menargetkan perubahan di kantor Vodafone pusat ketika dia pertama kali mengambil alih kepemimpinan pada awal tahun. Salah satunya, dengan melakukan pemutusan hubungan kerja sebanyak 500 orang.
Pada Maret 2023, dia mengatakan pemangkasan juga akan dilakukan di Jerman sebanyak 1.300 karyawan, sedangkan sejumlah 1.000 pekerja akan di-PHK di Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News