kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vladimir Putin blak-blakan soal alasan belum ucapkan selamat kepada Joe Biden


Senin, 23 November 2020 / 11:06 WIB
Vladimir Putin blak-blakan soal alasan belum ucapkan selamat kepada Joe Biden

Sumber: Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin blak-blakan soal alasannya yang belum siap mengakui Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden AS. Apa itu? Alasannya, Donald Trump belum mengakui kemenangan pesaingnya asal Demokrat tersebut.

Melansir Dailymail.co.uk, Biden diumumkan sebagai presiden terpilih dua minggu lalu dalam Pilpres AS melawan Trump, yang menolak untuk menyerah. Trump sendiri telah menuduh adanya kecurangan dalam perhitungan suara dan telah memerintahkan timnya untuk menggugat suara di negara-negara bagian utama.

Putin hingga saat ini belum memberikan selamat kepada Biden atas kemenangannya. Dalam wawancara di TV pemerintah Rusia, Putin mengatakan: "Kami akan bekerja dengan siapa pun yang mendapatkan kepercayaan rakyat Amerika."

"Tapi kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh partai lawan, atau setelah hasilnya dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal," kata Putin, seperti yang dilansir Bloomberg.

Baca Juga: Putin: Penundaan ucapan selamat ke Biden tak akan perburuk hubungan yang sudah buruk

Putin mengatakan, keputusan untuk tidak memberi selamat kepada Biden adalah 'formalitas' tanpa motif tersembunyi.

Masih mengutip Dailymail.co.uk, Putin juga mengatakan bahwa dia yakin hubungan antara AS dan Rusia telah 'hancur'.

Ketika Trump menang pada 2016, Putin dengan cepat memberikan ucapan selamat. Akan tetapi, penantang Trump dalam pemilihan itu, Hillary Clinton, juga mengakui kekalahannya sehari setelah pemungutan suara.

Baca Juga: RUU imunitas disetujui parlemen Rusia, Vladimir Putin bakal kebal hukum?

Hanya beberapa hari setelah pemilihan yang menguntungkan Biden, juru bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Pilpres AS kali ini berbeda.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×