kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian Omicron ditemukan di Indonesia, Persi Siap Antisipasi Lonjakan Kasus


Jumat, 17 Desember 2021 / 05:05 WIB
Varian Omicron ditemukan di Indonesia, Persi Siap Antisipasi Lonjakan Kasus

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) telah siap mengantisipasi penanganan pasien virus corona (Covid-19) varian omicron di Tanah Air.

Mengingat, saat ini telah ditemukan kasus Covid-19 varian omicron di Indonesia. Penyebaran yang lebih cepat menjadi salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah terkait ruang perawatan.

"Rumah sakit siap sejauh tidak melebihi kapasitas tempat dan SDM yang ada," ujar Ketua Umum Persi Bambang Wibowo saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/12).

Sebelumnya data Kementerian Kesehatan menyebutkan kapasitas perawatan di Indonesia hampir 400.000 tempat tidur. Dari angka tersebut sebanyak 40% dapat digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Menkes: Belum Ada Transmisi Komunitas pada Temuan Kasus Covid-19 Varian Omicron

Bambang jg menyebut bahwa Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. Pada bulan Juli lalu kasus aktif Indonesia sempat mencapai lebih dari 500.000 kasus.

"Rumah sakit juga sudah banyak belajar dari pengelolaan saat terjadi peningkatan kasus pertama dan kedua," ungkap Bambang.

Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ditemukannya kasus Covid-19 varian omicron. Data tersebut diterima Kemenkes pada tanggal 15 Desember kemarin.

"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasian N, inisialnya, terkonfimrasi omicron pada tanggal 15 Desember," ungkap Budi.

Budi mengungkapkan, varian omicron dapat memberikan tekanan bagi rumah sakit karena tingkat penularan yang cepat. Meski pun data awal omicron memiliki tingkat perawatan rumah sakit yang rendah.

"Tetap penularan tinggi, di ujungnya akan bisa memberikan tekanan di rumah sakit," terang Budi.

Baca Juga: Studi Hong Kong: Varian Omicron Bereplikasi 70 Kali Lebih Cepat Dibanding Delta

Budi meminta agar masyarakat tidak panik dalam menanggapi masuknya varian omicron tersebut. Namun, kewaspadaan perlu terus ditingkatkan.

"Tetap kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan," ungkapnya.

Peningkatan kewaspadaan tersebut berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan. Antara lain dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu, bekas Wakil Menteri BUMN itu juga menekankan agar masyarakat mengurangi perjalanan ke luar negeri yang tidak perlu. Pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×