kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian baru mulai merajalela, ini 3 kegiatan yang bangkitkan klaster Covid-19


Selasa, 15 Juni 2021 / 13:07 WIB
Varian baru mulai merajalela, ini 3 kegiatan yang bangkitkan klaster Covid-19
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan berjalan memasuki kawasan RSDC Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Varian baru mulai merajalela, ini 3 kegiatan yang bangkitkan klaster Covid-19. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyoroti penularan virus corona baru yang banyak terjadi di klaster keluarga, mulai akibat aktivitas mudik, pariwisata, hingga makan bersama.

“Presiden meminta agar ketiga aktivitas di mana kesempatan untuk membuka maskernya tinggi ini benar-benar diperhatikan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (14/6).

Menurut Budi, varian baru virus corona khususnya varian Delta atau populer dengan sebutan varian India mendominasi kasus COVI-19 di tiga daerah, yakni Kudus (Jawa Tengah), Bangkalan (Jawa Timur), dan di DKI Jakarta.

Sejauh ini, ada 145 kasus Covid-19 akibat terpapar varian baru virus corona di Indonesia yang tersebar di 12 provinsi. 

Baca Juga: PPKM mikro diperpanjang, kantor di zona merah wajib terapkan WFH 75% karyawan

Selain itu, Presiden meminta memperketat implementasi penerapan protokol kesehatan di lapangan untuk kegiatan-kegiatan, seperti liburan panjang, aktivitas pariwisata yang berkerumun, dan makan bersama.

Untuk itu, Budi mengungkapkan, Presiden menugaskan Panglima TNI dan Kapolri untuk memastikan implementasi di lapangan dari PPKM mikro benar-benar sesuai dengan yang sudah dirumuskan.

Presiden menekankan bahwa protokol kesehatan harus berjalan dengan disiplin sesuai dengan aturan PPKM Mikro yang sudah ada, berdasarkan zona risiko wilayah masing-masing daerah.

“Karena memang banyak aturannya sudah baik untuk daerah merah, oranye, kuning, tapi implementasi di lapangannya yang perlu didisiplinkan,” ujar Budi, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Selanjutnya: Atasi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah kerek kapasitas RS hingga 40% di zona merah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×