kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin merah putih terkendala relawan uji klinik tahap 3, ini jalan keluarnya


Selasa, 24 Agustus 2021 / 05:00 WIB
Vaksin merah putih terkendala relawan uji klinik tahap 3, ini jalan keluarnya

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengembangan vaksin Covid-19 merah putih terkenda proses uji klinis tahap tiga. Kesulitannya adalah mencari relawan untuk uji klinik.

Sebab, saat ini, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan yang artinya hingga akhir tahun nanti diperkirakan sudah banyak masyarakat yang menerima vaksin Covid-19.

Maka nantinya pencarian relawan uji klinis tahap tiga vaksin merah putih akan menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti.

Adapun dua calon vaksin merah putih yang kini tengah dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Universitas Airlangga (Unair) ditargetkan mampu memperolehan emergency use authorization (EUA) dari BPOM tahun depan.

Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fedik Abdul Rantam menuturkan, kini pihaknya sedang mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis inactivated virus. Hingga saat ini vaksin Covid-19 yang dikembangkan Unair bersama PT Biotis telah memasuki uji praklinik tahap kedua.

"Harapan kami memang nanti bulan Maret [2022] sudah bisa menerima EUA dan selanjutnya baru bisa diproduksi secara massal dan bisa digunakan untuk masyarakat," jelas Fedik dalam Webinar Kemajuan Riset Vaksin Merah Putih yang diselenggarakan oleh Society of Indonesian Science Journalists (SISJ), Senin (23/8).

Baca Juga: Sudah mulai uji klinik, vaksin Covid-19 Merah Putih akan mulai produksi tahun depan

Soal uji klinis tahap 3, Fedik menyebutkan, untuk relawan sudah disiapkan alternatif strategi. Unair kemungkinan akan melibatkan para mahasiswanya untuk menjadi relawan dalam uji klinik tahap 3 nantinya.

Ini karena masyarakat yang telah menerima vaksin Covid-19 sebelumnya tidak dapat menjadi relawan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin merah putih.

"Ide dari Pak Rektor itu tidak apa-apa mahasiswa yang dari daerah-daerah itu diikutsertakan. Kami punya 8.000 mahasiswa satu angkatan ya itu bisa diseleksi. Itu adalah strategi dari Pak Rektor untuk memecahkan masalah itu, jika memang itu kesulitan [mencari relawan]," kata Fedik.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio mengatakan, dari perhitungan jika dalam sehari vaksinasi mampu menyentuh 2 juta suntikan, maka hingga akhir tahun masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin akan semakin besar.

Maka kini disiapkan beberapa alternatif solusi untuk uji klinis tahap tiga vaksin merah putih. Pertama, mencari subjek relawan yang ada di luar Jawa yang belum terjangkau vaksinasi.

Amin mengatakan tadinya LBM Eijkman akan menyasar mereka yang berusia hampir 18 tahun untuk menjadi relawan uji klinis tahap tiga. Namun saat ini anak usia 12 tahun keatas sudah dapat menerima vaksin Covid-19. Maka alternatif solusi lainnya kini dilakukan oleh LBM Eijkman.

Kedua, meningkatkan kerjasama dengan luar negeri untuk uji klinis tahap tiga vaksin merah putih. Amin menyebut beberapa negara tetangga sudah menyatakan minat untuk ikut dalam uji klinik fase tiga vaksin merah putih. Negara tetangga tersebut sudah memastikan tidak ingin membuat vaksin sendiri.

"Itu karena secara perhitungan ekonomis tidak pas maksudnya investasinya kan besar sekali jadi secara ekonomis itu nggak pas buat mereka. Jadi mereka sangat mengharapkan kalau Indonesia bisa bikin vaksin, mereka akan ikut dalam uji klinik fase 3," Amin.

Untuk EUA vaksin merah putih yang berbasis protein rekombinan tersebut diharapkan dapat diperoleh pertengahan tahun depan.

"Untuk saat ini yang bisa kami sampaikan, kami sudah berhasil melakukan kloning gen S dan gen N untuk di sel mamalia. Jadi gennya itu dimasukkan ke dalam sel mamalia dan kami sudah melakukan verifikasi bahwa betul yang dimasukkan itu adalah gen S dan gen N. Jadi setelah dimasukkan kami isolasi lagi dicek lagi sequencing lagi untuk memastikan bahwa gen itu sudah masuk secara utuh," imbuh Amin.

Selanjutnya: Dukung pengembangan vaksin Covid-19 merah putih, BRIN siapkan anggaran Rp 200 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×