kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin AstraZeneca disebut manjur tangkal varian baru Covid-19 dari Inggris


Selasa, 25 Mei 2021 / 04:15 WIB
Vaksin AstraZeneca disebut manjur tangkal varian baru Covid-19 dari Inggris

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pelaksanaan program vaksinasi nasional diwarnai dengan temuan varian mutasi virus baru dari Covid-19. Diantaranya varian B.1.1.7 atau dikenal sebagai varian Inggris, dan varian B1.617.2 atau juga dikenal sebagai dengan varian India, dan varian B1.351 asal Afrika Selatan.

Temuan varian baru virus corona ini sempat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat terkait dengan efektivitas vaksin, terutama untuk jenis vaksin AstraZeneca yang digunakan belakangan setelah vaksin Sinovac.

Salah satu hasil studi terbaru yang dikeluarkan PHE atau Public Health England, lembaga kesehatan di Inggris, pada 22 Mei lalu menyebutkan, dua dosis vaksin AstraZeneca 66% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris.

Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris, setelah 3 minggu disuntikkan. Penelitian yang dilakukan PHE dalam rentang waktu dari 5 April hingga 16 Mei 2021 ini juga menyebutkan, dua dosis vaksin AstraZeneca 60% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B1.617.2 atau varian India.

Baca Juga: Pfizer dan AstraZeneca efektif melawan strain virus yang ditemukan di India

Serta satu dosis vaksin AstraZeneca 33% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.617.2 atau varian India, pasca 3 minggu vaksin tersebut disuntikkan.

Pakar Imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

“WHO juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil artinya dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit Covid-19,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (24/5).

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar.

Saat ini, kata Nadia, justru menjadi tantangan adalah soal ketersediaan vaksin. Dengan adanya lonjakan kasus, membuat negara produsen vaksin ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri.

Dus, pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. “Saat ini semua negara sama-sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19. Jadi vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama,” jelas Nadia.

Program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan di Indonesia secara bertahap sejak awal tahun lalu. Dua jenis vaksin Covid-19 yang telah digunakan dalam program vaksinasi gratis Pemerintah saat ini adalah Sinovac dan AstraZeneca.

Per 23 Mei 2021, progres vaksinasi Covid-19 dosis 1 telah mencapai 14.890.933, dan dosis 2 mencapai 9.871.644.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca sebaiknya tidak untuk orang di bawah 30 tahun, mengapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×