Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia, baik itu pemerintah maupun swasta, diproyeksi terus turun ke depannya.
Merujuk pada data terakhir, Bank Indonesia mencatat posisi ULN pada bulan Juli 2022 tercatat sebesar US$ 400,4 miliar. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan posisi ULN di bulan sebelumnya yang capai US$ 403,6 miliar.
Sementara itu, posisi ULN swasta pada Juli 2022 tercatat sebesar US$ 206,3 miliar. Realisasi tersebut juga menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 207,7 miliar.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan di LPEM FEB Teuku Riefky memproyeksi, posisi ULN pemerintah akan terus turun lantaran keuntungan dari windfall profit yang didapat masih cukup besar, sehingga kebutuhan untuk peningkatan posisi utang masih belum ada.
Baca Juga: Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun pada Juli 2022
“Sedangkan ULN dari sisi swasta yang akan terus menurun, karena ada suku bunga yang akan makin tinggi. Sehingga utang juga makin menurun, karena banyak yang dialihkan ke saving. Jadi memang ke depannya di 2022 akan terus turun,” tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (15/9).
Sayangnya Riefky belum bisa memperkirakan angka pasti posisi ULN baik pemerintah maupun swasta di akhir tahun. Sebab menurutnya, posisi ULN swasta akan bergantung pada agresivitasnya bank sentral The Fed yang akan meningkatkan suku bunganya.
Sedangkan posisi ULN pemerintah akan bergantung pada seberapa banyak dana yang dihemat. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah agar defisit tahun depan terjaga di bawah 3%.
“Jadi saya rasa tidak akan ada peningkatan utang luar negeri lagi untuk sisa tahun 2022,” imbuh Riefky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
