kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai sentuh rekor tertinggi, harga tembaga diramal bakal terus menguat


Kamis, 10 Desember 2020 / 07:40 WIB
Usai sentuh rekor tertinggi, harga tembaga diramal bakal terus menguat

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga masih dalam tren menguat setelah sentuh rekor tertinggi. Analis memproyeksikan harga tembaga berpotensi terus menguat didukung adanya vaksin Covid-19. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/12), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) terkoreksi tipis 0,14% ke US$ 7.699 per metrik ton. Namun, pada Jumat (4/12), harga tembaga sempat capai rekor tertinggi di US$ 7.760 per metrik ton. 

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menilai penurunan harga tembaga tersebut hanya koreksi kecil setelah tren kenaikan harga panjang terjadi sejak kuartal II-2020. Sebaliknya, Wahyu mengamati harga tembaga saat ini telah memasuki tren menguat untuk jangka panjang. 

Baca Juga: IHSG berpotensi menguat pada Kamis (10/12), berikut pendorongnya

Sentimen yang mendukung harga tembaga naik yang pertama adalah tren suku bunga rendah. Selain itu, pengadaan stimulus oleh oleh berbagai bank sentral berpotensi menyebabkan inflasi. "Harga komoditas akan naik ketika inflasi diproyeksikan terjadi di bulan atau tahun depan," kata Wahyu, Rabu (9/12). 

Kedua, ekonomi AS masih terancam untuk menguat akibat pandemi. Dollar AS berpotensi melemah karena The Fed akan menggelontorkan stimulus. Di satu sisi harga komoditas biasanya akan menguat sebagai lawan dari dollar AS. Seperti kita ketahui dollar AS menjadi acuan mata uang dalam transaksi komoditas. Melemahnya dollar AS akan sangat mendukung kenaikan harga komoditas. 

Ketiga, meningkatnya permintaan tembaga oleh China juga menjadi sentimen penting. Harga tembaga memang sempat anjlok di awal tahun dan berhasil rebound di Maret hingga saat ini. Penguatan harga ini terjadi karena permintaan tembaga mulai naik di tengah pasokan yang menipis. 

Dalam jangka pendek harga tembaga juga berpotensi terdorong naik seiring munculnya harapan distribusi vaksin yang semakin dekat untuk terealisasi. Hal ini juga beriringan dengan pemulihan ekonomi yang juga bisa menyokong kenaikan harga tembaga. 

Baca Juga: Tarif pungutan ekspor CPO tinggi, pengusaha: Kami kaget sekali!

Secara teknikal Wahyu menganalisis harga tembaga berpotensi bullish ke US$ 7.500 per metrik ton-US$ 8.500 per metrik ton untuk kuartal IV-2020. Sementara untuk jangka menengah berpotensi naik ke US$ 8.764 per metrik ton seperti posisi tertinggi di Februari 2012. 

Namun, Wahyu mewanti-wanti ketika harga tembaga sentuh US$ 8.000 per metrik ton maka ancaman koreksi semakin kencang. Sementara, rentang US$ 6.500 per metrik ton-US$ 10.000 per metrik ton berpotensi terjadi di kuartal I-2021 atau di semester II-2021. 

Selanjutnya: Kenaikan Harga Tahun Depan Sulit Setinggi Tahun Ini, Emas Tetap Menarik Dikoleksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×