Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk, pada hari Jumat (10/6) mengatakan, Rusia tengah mencari titik lemah dalam pertahanan Ukraina di dekat Sungai Siverskyi Donets di Ukraina Timur.
Dia mengatakan kepada televisi nasional bahwa pasukan Rusia tidak mengabaikan upaya untuk melancarkan operasi penyerbuan di daerah tersebut.
Jika Rusia merebut kota Sievierodonetsk dan Lysychansk di Donets Siverskyi, maka Rusia akan menguasai seluruh Luhansk, salah satu dari dua provinsi di wilayah Donbas yang diklaim Moskow atas nama separatis.
"Tujuan strategis Rusia adalah penghancuran total Ukraina ... Mereka tidak akan membiarkan kita hidup dalam damai," kata Motuzyanyk.
Baca Juga: Invasi Ukraina, Vladimir Putin Samakan Dirinya dengan Raja Rusia Peter Agung
Ia melanjutkan, federasi Rusia ingin benar-benar menghancurkan negara bagian Ukraina dan mendirikan pemerintahan yang dapat dikontrolnya di Ukraina.
Rusia sebelumnya telah membantah pernyataan tersebut. Dikatakan "operasi militer khusus" di Ukraina dimaksudkan untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya. Ukraina dan sekutunya menyebut invasi itu sebagai perang agresi yang tidak beralasan.
Motuzyanyk mengatakan situasinya lebih tenang di Ukraina selatan, di mana Rusia berusaha memaksakan kekuasaannya di wilayah pendudukan yang mencakup provinsi Kherson dan Zaporizhzhia.
Dia tidak memberikan rincian.
Baca Juga: Pasukan Ukraina yang Pertahankan Sievierodonetsk Maju ke Selatan
Nataliya Gumenyuk, juru bicara pasukan Ukraina di Ukraina selatan, mengatakan Rusia memiliki 40 rudal jelajah yang menargetkan Ukraina dari laut. Dia tidak mengatakan bagaimana Ukraina memperoleh informasi tersebut dan Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya.
"Kita harus bersiap untuk serangan rudal yang meningkat," katanya kepada televisi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News