kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Turki punya senjata militer baru, rudal dari rusia


Rabu, 20 Januari 2021 / 17:30 WIB
Turki punya senjata militer baru, rudal dari rusia

Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID. ANKARA. Kepala Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir, pada hari Senin (11/1) mengatakan bahwa rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia kini telah siap ditugaskan di Turki.

"S-400 siap digunakan, angkatan bersenjata akan memutuskan kapan kebutuhan tersebut perlu dilakukan," ungkap Demir dalam wawancaranya dengan kanal 24TV.

Dilansir dari TASS, Demir juga menginformasikan bahwa perusahaan pertahanan Turki terus mengupayakan proyek pengembangan pesawat tempur F-35 AS, meskipun Turki tidak termasuk dalam program tersebut.

Terkait dengan S-400, Demir menegaskan bahwa jika Turki benar-benar membutuhkan, maka resimen S-400 kedua sudah ada dan siap ditugaskan.

Sistem pertahanan S-400 memang menjadi incaran Turki sepanjang tahun 2020 lalu. Turki bahkan berencana untuk mengembangkan sistem pertahanan serupa di masa mendatang.

"Dengan beragam informasi yang kami dapat selama mengupayakan S-400, kami berencana untuk mencapai level untuk membuat sistem pertahanan sekelas S-400 sendiri pada tahun 2025-2026," kata Demir.

Baca Juga: Turki: Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia siap digunakan

Rusia dan Turki menandatangani kesepakatan pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara pada tahun 2017.

Melalui kesepakatan tersebut, Turki menjadi negara NATO pertama yang membeli sistem tersebut dari Rusia. Keputusan ini sempat menimbulkan ketegangan antara Turki dan AS, bahkan negara anggota NATO secara keseluruhan.

Meskipun mendapat banyak kecaman dari sesama anggota NATO, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara tidak akan menyerah dengan S-400.

Erdogan bahkan dengan tegas menyarankan AS untuk tidak terlalu sibuk mengancam Turki dengan sanksi dan meminta mereka untuk lebih memahami keadaan di lapangan.

Selanjutnya: Kapal penjaga pantai Turki dan Yunani bertabrakan, Mediterania Timur kembali tegang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

×