Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang bergerak di bidang layanan kesehatan terintegrasi (apotek, klinik, laboratorium, dan optik) PT Kimia Farma Apotek (KFA), melakukan rebranding jejaring layanan kesehatannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan Kimia Farma di Tanah Air.
"Hal itu dimaksudkan untuk mendukung kegiatan rebranding Kimia Farma Apotek yang dimulai dari Kimia Farma Premier di Jalan Radio Dalam, Jakarta," ungkap Direktur Utama KFA Nurtjahjo Waluji Wibowo di Jakarta, Jumat (24/9).
Dia memaparkan, kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat perusahaan menunda rencana ekspansi penambahan jejaring KFA. Maka dari itu, di tahun ini KFA melakukan inovasi berupa re-branding jaringan guna meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus juga karyawan Kimia Farma secara keseluruhan.
"Di sini semua layanan dilakukan secara terpadu mulai dari pelayanan penjualan obat, klinik, dan laboratorium dengan dukungan sistem digital untuk kenyamanan konsumen," paparnya.
Pada tahun ini KFA menargetkan akan ada 10 jaringan layanan kesehatan yang di rebranding. Yang mana, program rebranding tersebut tidak hanya akan berpusat di Jakarta saja, melainkan akan tersebar di beberapa wilayah. "Rencana di tahun ini kami target 10 dulu jaringan apotek yang di rebranding, tapi tidak hanya di Jakarta, kami akan sebar di beberapa kota," ujarnya.
Lebih lanjut Nurtjahjo bilang, sambil berjalan pihaknya pun tengah memantau situasi dan kondisi saat ini. Sehingga diharapkan ke depan, rencana rebranding tersebut bisa segera berlanjut ke wilayah-wilayah berikutnya. "Jadi untuk ke depan, apotek yang bisa diperluas, akan kami survei terlebih dahulu, yang memungkinkan akan kami perluas seperti ini nanti akan kami lakukan," kata Nurtjahjo.
Baca Juga: Lewat anak usaha, Kimia Farma (KAEF) lakukan kerja sama dengan Coca-cola
Di sisi lain, KFA juga baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan consumer goods, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Kemitraan tersebut meliputi program akses layanan vitamin, suplemen, dam produk kesehatan bagi 4.700 karyawan CCEP Indonesia.
Nurtjahjo mengungkapkan, kerja sama ini tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri dari sisi perusahaan. Seperti misalnya peningkatan jumlah konsumen sebanyak hampir 5.000 orang. Selain itu, kerja sama ini pun akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan KFA ke depan.
Kemitraan yang berjalan selama satu tahun hingga September 2022 ini, lanjut dia, merupakan bukti bentuk dukungan KFA akan komitmen CCEP Indonesia dalam menjaga kesehatan karyawannya melalui akses penyediaan vitamin dan suplemen di seluruh jaringan apotek Kimia Farma di Indonesia.
"Dengan adanya program ini kami telah melakukan kerja sama khususnya untuk memenuhi ketersediaan vitamin maupun suplemen yang mana itu salah satu untuk pencegahan di selama pandemi Covid-19 ini," ujar Nurtjahjo dalam penandatanganan MoU di Kimia Farma Premier Radio Dalam Jakarta, Jumat (24/9).
Dalam program kemitraan ini, KFA menyediakan voucher digital kepada para karyawan di seluruh wilayah operasional CCEP Indonesia. Voucher digital ini nantinya akan diberikan setelah mereka mengunduh aplikasi Kimia Farma Mobile dan melakukan registrasi.
Adapun, ke depannya KFA membuka lebar kesempatan bagi para perusahaan lain untuk menjalankan program kerja sama serupa. "Dan harapan kami ini tidak hanya dari CCEP Indonesia saja, ada perusahaan lain yg dapat mengikuti jejak dari sisi ini untuk bekerjasama dengan Kimia Farma Apotek," pungkasnya.
Sebagai bagian dari Kimia Farma Group dan Holding BUMN Farmasi, KFA menjadi garda terdepan healthcare nasional melalui 1.233 jaringan apotek di seluruh wilayah Indonesia, serta 403 klinik kesehatan dan juga 72 laboratorium klinik yang dikelola oleh PT Kimia Farma Diagnostika.
Sebagai informasi, penjualan bersih induk usaha alias KAEF di semester pertama tahun ini, tercatat tumbuh 18,57% dari semula Rp 4,68 triliun di semester I-2020 menjadi sekitar Rp 5,56 triliun pada semester I-2021. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga terpantau meningkat 18,58% menjadi Rp 57,60 miliar per 30 Juni 2021 lalu.
Selanjutnya: Penjualan dan Laba Bersih Kimia Farma (KAEF) di Semester I-2021 Tumbuh di Atas 18%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News