kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump: Vaksin corona pertama akan disuntikkan dalam waktu kurang dari 24 jam


Sabtu, 12 Desember 2020 / 19:00 WIB
Trump: Vaksin corona pertama akan disuntikkan dalam waktu kurang dari 24 jam

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/12) menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona baru yang pertama di negeri uak Sam. 

"Vaksin pertama akan diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Presiden AS Donald Trump dalam video yang di-posting di Twitter, Jumat (11/12). 

"Saya dengan bangga mengatakan, kami memastikan vaksin ini akan gratis untuk semua orang Amerika," ujarnya seperti dikutip Reuters.

"Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang memproduksi vaksin yang terbukti aman dan efektif. Pencapaian hari ini mengingatkan akan potensi Amerika yang tidak terbatas," imbuh Trump.

Baca Juga: Kenapa Sanofi dan GlaxoSmithKline tunda peluncuran vaksin virus corona?

Ilustrasi vaksin virus corona - Pfizer

Persetujuan vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech menandai titik balik di AS, di mana pandemi telah menewaskan lebih dari 292.000 orang Amerika.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, pihaknya memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech, yang terbukti 95% efektif mencegah virus corona mengacu uji coba tahap akhir.

Menurut FDA, vaksin bisa diberikan kepada orang yang berusia 16 tahun ke atas. Petugas medis dan orangtua di panti jompo akan menjadi penerima utama dari putaran pertama 2,9 juta dosis.

Selanjutnya: Inggris beri peringatan soal vaksin corona, WHO: Orang-orang tak boleh terlalu cemas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×