kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Transisi Energi Butuh Dana Besar, Begini Kata Menteri ESDM


Jumat, 14 Oktober 2022 / 06:45 WIB
Transisi Energi Butuh Dana Besar, Begini Kata Menteri ESDM

Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan perlu ada kolaborasi untuk mendorong transisi energi. Apalagi, kebutuhan investasinya dinilai cukup tinggi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengajak kepada mitra bisnis dan lembaga keuangan untuk ikut berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Hal ini disampaikan secara langsung saat menghadiri acara Roundtable Discussion "a Just Energy Transition and Financing" yang diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Kamis (13/10).

"Kami mengajak kepada investor, lembaga pembiayaan, industri dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kolaborasi untuk mendukung transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060," ujar Arifin Tasrif dalam siaran pers, Kamis (13/10).

Indonesia sendiri membutuhkan hingga US$ 1 triliun pada tahun 2060 untuk investasi energi terbarukan. Bahkan, kebutuhan pembiayaan transisi energi akan semakin meningkat seiring dengan diterapkannya pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara yang membutuhkan biaya besar karena kewajiban membayar kembali pinjaman dan bunga kepada pengembang.

Baca Juga: Butuh Dana Jumbo, Berikut Sumber Pendanaan untuk Pemensiunan Dini PLTU

"Pembiayaan transisi energi semakin meningkat karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara yang membutuhkan biaya besar untuk membayar kembali pinjaman dan bunga kepada pengembang," lanjut Arifin.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan langkah-langkah perlindungan sosial dalam rangka transisi industri dari penghentian pembangkit listrik tenaga batubara ke EBT, salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk pekerja terimbas agar dapat mempersiapkan peralihan dari industri pertambangan ke energi pembaruan.

"Kami juga membutuhkan dana tambahan untuk memberikan pelatihan kepada pekerja sektor pertambangan agar dapat beralih ke energi bersih dan terbarukan," tutup Arifin

Sebagai informasi, Indonesia telah menetapkan Roadmap Transisi Energi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Roadmap ini bertujuan untuk mencapai lebih dari 700 GW Energi Terbarukan dalam bauran energi yang berasal dari matahari, hidro, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

×