kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transisi Blok Rokan belum umumkan operator, begini kata SKK Migas


Selasa, 27 April 2021 / 09:40 WIB
Transisi Blok Rokan belum umumkan operator, begini kata SKK Migas

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pastikan produksi listrik di Blok Rokan akan tetap berjalan baik ada atau tanpa partner.

Sebelumnya sempat muncul kabar kalau pembangkit listrik yang dikelola oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang 95% sahamnya dimiliki Chevron ini akan dijual asetnya melalui proses tender. Dengan demikian, kebutuhan pasokan listrik untuk Blok Rokan diprediksi bakal menemui kendala.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani mengungkapkan, proses transisi Rokan jadi salah satu hal kritikal di 2021, dimana terdampat sembilan elemen yang ditransisikan. Adapun elemen bidang utama transisi Rokan tersebut meliputi Drilling Work Over, Pasokan Listrik dan Uap, Kontrak dan SCM, IT dan Petroteknikal, Data Transfer, Human Capital, SOP dan Perijinan, Chemical EOR, serta Lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration)

Baca Juga: Harga minyak masih fluktuatif, Blok Rokan diharapkan mendukung kinerja Elnusa (ELSA)

Fatar menambahkan dari semua elemen yang ada telah menjalani tahap transisi 60% hingga 90%. Dengan begitu beberapa masih tersangkut, seperti Chemical EOR yang rencananya bakal on stream di 2024, saat ini masih dalam pembahasan.

Sementara itu untuk segmen pembangkit listrik, Wakil Kepala SKK Migas menekankan kalau produksi menjadi objektif utama dalam transisi Rokan. Ini mengingat, produksi ditopang oleh pembangkit listrik dan uap lantaran 50% produksi dari Duri Steam Fload (DSF) milik Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang menggunakan teknologi untuk memompa minyak mentah berat (heavy crude oil) dari reservoir yang relatif dangkal. 

Melihat kondisi tersebut, Fatar menekankan kalau transisi Rokan memiliki banyak opsi atau pilihan. Namun dipastikan produksi listrik harus tetap jalan, siapapun yang jadi pengelola Rokan nantinya. Dengan sisa waktu tinggal 3 bulan, dia menegaskan jika belum terjadi alih kepemilikan yang mengoperasikan MCTN, produksi akan tetap berlanjut.



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×