kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transaksi digital banking diprediksi bisa mencapai Rp 48.000 triliun pada tahun 2022


Kamis, 25 November 2021 / 06:30 WIB
Transaksi digital banking diprediksi bisa mencapai Rp 48.000 triliun pada tahun 2022

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi dan keuangan digital di Indonesia akan meningkat pesat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi perbankan digital dan digital banking tahun 2022 akan mencapai lebih dari Rp 48.000 triliun atau meningkat sekitar 21,8% dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 40.000 triliun.

Transaksi e-commerce diperkirakan akan mencapai Rp 530 triliun atau meningkat 31,4% dari proyeksi transaksi 2021 sebesar Rp 403 triliun.  Sedangkan transaksi uang elektronik diprediksi akan mencapai Rp 337 triliun atau meningkat 14,3% dari tahun ini yang ditargetkan Rp 289 triliun. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional. 

Baca Juga: BI targetkan kredit perbankan tumbuh 6%-8% pada 2022

"Konsolidasi industri sistem pembayaran diperkuat untuk membangun ekosistem antara perbankan digital, fintech, e-commerce membentuk unicorn Indonesia yang tangguh," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11). 

BI akan membangun infrastruktur sistem pembayaran yang modern, termasuk perluasan QRIS dengan target tambahan 15 juta pengguna tahun 2022, kerjasama QRIS antarnegara, pengembangan SNAF, BI Fast, melanjutkan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, bansos G2P 4.0, moda transportasi, serta digitalisasi UMKM dan pariwisata.

Selain itu, lanjut Perry, BI juga berencana menyiapkan rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah bagi NKRI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×