kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Astra Motor Lakukan Penyesuaian Produksi Akibat Kelangkaan Semikonduktor


Jumat, 27 Mei 2022 / 07:30 WIB
Toyota Astra Motor Lakukan Penyesuaian Produksi Akibat Kelangkaan Semikonduktor

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengungkapkan kelangkaan chip atau semikonduktor sudah menjadi isu global cukup lama dan tidak hanya memberikan pangaruh kepada Toyota. Masalah ini juga berimbas pada semua pelaku industri.

Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto mengurai, secara principal pihaknya akan terus memantau dan melakukan antisipasi bahkan penyesuaian (adjustment) sementara dalam menentukan angka produksi di fasilitas manufaktur Jepang.

Penyesuaian ini juga dilakukan, karena imbas dari kondisi Covid-19 yang terasa di beberapa value chain-nya.

Baca Juga: Industri Sepeda Motor Terganggu Kelangkaan Pasokan Semikonduktor

"Di Indonesia sendiri karena lebih dari 90% produk yang dipasarkan adalah produksi manufaktur di Indonesia, maka mungkin impact yang terjadi di Jepang tidak serta merta langsung berimpact ke pasar Indonesia, tetapi tentu kami secara berkala terus pantau kondisinya terutama yang mungkin memberikan impact ke Indonesia. Sebagai contoh, masih ada sedikit volume kami yang datangnya dari Jepang dan juga fasilitas lain seperti Thailand. Tapi kami pastikan hingga saat ini kondisi di Indonesia masih sesuai perkiraan jadi konsumen tidak perlu terlalu khawatir," ujar Henry kepada Kontan, Kamis (25/5).

Ia melanjutkan, dalam menyiasati kelangkaan chip atau semikonduktor ini, pihaknya sebagai distributor mendapatkan pasokan produk dari beberapa fasilitas manufaktur, baik di Indonesia, Thailand dan Jepang.

Baca Juga: Akibat Kekurangan Komponen Semikonduktor, Toyota Pangkas Produksi

Mengenai pengaruh terhadap target produksi tahun ini, TAM menyatakan pihaknya masih akan terus melakukan pemantuan di Indonesia. Namun pihaknya menilai, di tengah kelangkaan ini target bisnis masih bisa berjalan sesuai rencana.

"Untuk di Indonesia yang pasti akan kami pantau semua kemungkinan, baik kemungkinan impact untuk produk yang diproduksi di Indonesia dan juga mungkin negara lain. Dan untuk saat ini, rasanya semua masih sesuai plan kami, hingga akhir tahun," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×