kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total Konsesi Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) Mencapai 1.906 Km Hingga Akhir 2022


Sabtu, 04 Maret 2023 / 09:45 WIB
Total Konsesi Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) Mencapai 1.906 Km Hingga Akhir 2022

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat kinerja positif di Tahun 2022, salah satunya dengan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 2,75 triliun. Perolehan ini meningkat 70,1% dibandingkan dengan Tahun 2021.

Peningkatan kinerja positif Perseroan juga tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 17,0% yang merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp12,4 triliun atau naik 15,4% dan kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp1,4 triliun atau naik 35,2% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

EBITDA Perseroan juga mencapai Rp 8,7 triliun atau tumbuh sebesar 13,1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jasa Marga Lakukan Penanganan Lubang di Sejumlah Titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Lisye Octaviana menuturkan, realisasi EBITDA Margin juga mencapai 63,0% seiring dengan peningkatan kinerja Perseroan. Hal ini didorong dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas Perseroan.

"Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perusahaan, sepanjang tahun 2022, Jasa Marga melanjutkan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis Perseroan," jelasnya, Jumat (3/3).

Ia melanjutkan, beberapa di antaranya yaitu Spin Off Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Toll dan penandatanganan Sales Purchase Agreement antara Perseroan dengan PT Margautama Nusantara untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol yang mengelola Jalan Layang MBZ.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, pihaknya memiliki visi dan misi untuk merajut konektivitas Indonesia dengan penyelenggaraan jalan tol yang berkelanjutan.

"Jasa Marga berhasil menambah konsesi jalan tol di tahun 2022 dengan pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,6 Km, sehingga di akhir tahun 2022 total panjang konsesi milik Perseroan mencapai 1.906 Km. Ini termasuk panjang jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo sepanjang 96,6 Km. Sementara itu, untuk total jalan tol operasi, Perseroan saat ini mengelola total 50% jalan tol operasi di seluruh Indonesia atau sepanjang 1.260 Km," urainya lagi.

Lisye menambahkan, Jasa Marga juga terus melakukan pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jalan serta peningkatan kualitas infrastruktur jalan tol.

Sejumlah inovasi yang dikembangkan di tahun 2022, yaitu integrasi peralatan Speed Camera dan Weigh In Motion (WIM) dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Korlantas Polri di sejumlah ruas jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga, implementasi Jasamarga Integrated Digitalmap pada Jasa Marga Tollroad Command Center, hingga pengembangan fitur baru aplikasi Travoy yakni fitur Event Lalu Lintas yang dilengkapi dengan Push Notification.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna jalan dalam mendapatkan informasi update dan real time.

Baca Juga: Terkait Rencana Divestasi Saham Transjawa Tol, Jasa Marga (JSMR) Beri Penjelasan

Jasa Marga juga terus melakukan pengembangan peluang bisnis jalan tol melalui lini bisnis Prospektif, salah satunya dengan membangun Travoy Hub, yang merupakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Pengembangan pertama di Indonesia yang terletak di Taman Mini dan dilakukan oleh anak usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Related Business.

Pembangunan Travoy Hub yang terletak di koridor Jalan Tol Jagorawi dapat mengintegrasikan sejumlah transportasi massal di Jakarta antara LRT, bus Transjakarta, JakLingko dan pengguna jalan tol.

Selain itu, Travoy Hub juga mengintegrasikan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis seperti retail, rumah sakit dan tempat rekreasi
sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif.

"Perseroan berkomitmen untuk memperhatikan kualitas hasil pekerjaan, keselamatan kerja dan mengedepankan penggunaan produk dalam negeri. Dalam mengembangkan inovasi dan meningkatkan kualitas jalan tol, Jasa Marga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perguruan tinggi Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia," jelasnya.

MoU ini bertujuan untuk mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan, serta pengembangan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Jasa Marga telah merampungkan penataan Jalan Tol Bali Mandara berbasis green environment dan green energy sebagai bentuk dukungan terhadap Presidensi G20 di Indonesia yang berlangsung pada November 2022 lalu.

Perseroan bersama PT Bukit Asam Tbk juga telah merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jalan Tol Bali Mandara hingga menandatangani MoU dengan WIKA Industri Manufaktur tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang menunjukkan komitmen Jasa Marga dalam mendukung penerapan green energy dan net zero emission dalam mewujudkan jalan tol yang berkelanjutan.

Jasa Marga juga terus melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis Creating Shared Value (CSV). Di antaranya menyalurkan bantuan untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) berupa bantuan fasilitas, perlengkapan dan prasarana usaha serta bantuan pembayaran sewa tenant di Rest Area Km 88 B Jalan Tol Cipularang dan Rest Area Km 207 A Jalan Tol Palikanci.

 

Jasa Marga juga berperan sebagai koordinator Satuan Tugas (Satgas) BUMN Provinsi Jawa Barat untuk proses evakuasi dan penyaluran bantuan untuk meringankan dampak dari bencana gempa yang melanda Kabupaten Cianjur.

Lisye menyampaikan, berbagai inisiatif Perseroan dalam meningkatkan kinerja di fase pemulihan, di antaranya, dengan berkomitmen menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol, mengendalikan beban bunga dengan upaya refinancing, mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol dengan memastikan pinjaman kredit investasi yang tepat guna hingga meningkatkan implementasi teknologi terintegrasi di industri jalan tol.

"Kami melaksanakannya dengan berlandaskan semangat inovasi dan transformasi guna mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan jalan tol nasional terbesar, terpercaya, dan berkesinambungan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×