Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk membukukan pertumbuhan kinerja pada paruh pertama 2022. Mengutip laporan keuangan interim perusahaan yang dirilis Jumat (26/8), emiten berkode saham TOBA itu membukukan pendapatan sebesar US$ 279,52 juta, naik 48,08% dibanding realisasi pendapatan semester I 2021 yang berjumlah sebesar US$ 188,76 juta.
Corporate Secretary TOBA, Pingkan Ratna Melati mengatakan, pertumbuhan kinerja TOBA di semester I 2022 didorong oleh 2 faktor utama. Pertama, adanya kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sekitar 83%, yaitu dari semula US$ 57 per ton di semester I 2021 menjadi US$ 105 per ton di semester I 2022.
“Kedua, mulai beroperasinya dua pembangkit kami, yakni MCL yang memasuki tahapan commercial operation date (COD) pada Juli 2021 dan GLP yang COD pada Desember 2021,” imbuh Pingkan kepada Kontan.co.id (26/8).
Baca Juga: Sepanjang 2022, TBS Energi Utama (TOBA) Targetkan Produksi Batubara 3,5 Juta Ton
Sejalan dengan kenaikan ASP, penjualan batubara TOBA meningkat 70,39% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula US$ 148,04 juta di semester I 2021 menjadi US$ 252,25 juta di semester I 2022. Jumlah penjualan batubara di semester I 2022 tersebut setara 90,24% dari total pendapatan konsolidasi TOBA di periode ini.
Pendapatan lini usaha TOBA lainnya, yakni pendapatan ketenagalistrikan juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 472,89% YoY dari semula US$ 4,23 juta di semester I 2021 menjadi US$ 24,24 juta di semester I 2022.
Sementara itu, lini usaha penjualan tandan buah segar, inti sawit, dan minyak sawit mentah TOBA naik 188,78% YoY dari semula US$ 2,54 juta di semester I 2021 menjadi US$ 3,02 juta di semester I 2022.
Seturut pendapatan yang menanjak, pengeluaran TOBA di sejumlah pos beban juga mengalami kenaikan. Beban Pokok Pendapatan misalnya. Pengeluaran TOBA pada pos beban tersebut naik 36,66% YoY menjadi US$ 215,25 juta di semester I 2022. Sebelumnya, beban pokok pendapatan TOBA hanya mencapai US$ 157,49 juta di semester I 2021.
Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada beban umum dan administrasi yang naik 27,05% YoY menjadi US$ 15,17 juta di semester I 2022. Sebelumnya, pengeluaran TOBA pada pos beban ini berjumlah US$ 11,94 juta di semester I 2021.
Sementara itu, beban keuangan TOBA menyusut 10,63% YoY menjadi US$ 11,68 juta di semester I 2022. Sebelumnya, beban keuangan TOBA mencapai US$ 13,07 juta di semester I 2021.
Setelah dikurangi sejumlah pengeluaran, TOBA mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 34,62 juta di semester I 2022. Jumlah tersebut naik 59,94% dibanding perolehan laba bersih TOBA di semester I 2021 yang berjumlah US$ 21,64 juta.
Per 30 Juni 2022 lalu, jumlah aset TOBA tercatat sebesar US$ 881,77 juta. Jumlah tersebut terdiri atas ekuitas sebesar US$ 394,77 juta dan liabilitas sebesar US$ 486,99 juta.
Sementara itu, Kas dan Setara Kas Akhir Periode TOBA tercatat sebesar US$ 51,85 juta per 30 Juni 2022. Jumlah tersebut menyusut 24,65% dibanding Kas dan Setara Kas Awal Periode TOBA di tahun buku 2022 yang berjumlah sebesar US$ 68,81 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News