kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan stok plasma konvalesen, PMI bekerja sama dengan rumah sakit


Kamis, 22 Juli 2021 / 05:15 WIB
Tingkatkan stok plasma konvalesen, PMI bekerja sama dengan rumah sakit

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Palang Merah Indonesia (PMI) terus meningkatkan pelayanan plasma konvalesen menyusul lonjakan kebutuhan plasma konvalesen belakangan ini.

Prosedur permintaan dan donor plasma konvalesen hingga kerja sama dengan rumah sakit ditingkatkan demi memudahkan masyarakat. Kampanye donor plasma konvalesen juga digalakkan PMI untuk memenuhi lonjakan kebutuhan tersebut.

Untuk meningkatkan layanan plasma konvalesen, PMI juga bekerja sama dengan rumah sakit yang memiliki fasilitas donor plasma konvalesen. Kepala Bidang UDD PMI Pusat Linda Lukitari Waseso  menjelaskan, pembagian tugas dalam donor plasma konvalesen dengan RS ini demi memangkas waktu pengolahan.  

Baca Juga: Sekjen PMI: Antrian permintaan stok plasma konvalesen capai 4000 orang

“Ini (kerja sama pengolahan plasma konvalesen) dilakukan di beberapa wilayah. Pembagiannya, misalnya RS yang mengambil plasma tersebut dari donor, kami yang melakukan pemeriksaan darah sebelum diambil plasmanya," terang Linda dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7).

Seperti pengolahan darah, pengolahan PK juga dikenakan biaya pengganti pengolahan. Linda menjelaskan, biaya ini berlaku secara nasional di seluruh UDD PMI, biaya tersebut paling tinggi sejumlah Rp 2.500.000. Biaya ini, lanjutnya, ditagihkan ke RS tempat pasien dirawat.

Linda mengatakan, beberapa dilaporkan, ada pungutan liar dan Dia menegaskan, PMI tidak memungut biaya lain selain biaya pengganti pengolahan dan tidak memperjualbelikannya. Linda juga juga mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan PMI. 

Selanjutnya: Kolaps akibat Covid-19, industri kesehatan harus segera dibenahi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×