kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan daya tarik pariwisata, pemerintah Prancis gelontorkan dana US$ 2,2 miliar


Senin, 22 November 2021 / 01:15 WIB
Tingkatkan daya tarik pariwisata, pemerintah Prancis gelontorkan dana US$ 2,2 miliar

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Prancis Jean Castex menjanjikan 1,91 miliar euro atau setara dengan US$ 2,2 miliar dalam rencana yang diusulkan pada Sabtu (20/11) untuk membantu meningkatkan daya tarik negara itu sebagai tujuan wisata.

Dilansir dari Bloomberg, menurut dokumen berita yang dikirim oleh Kantor Perdana Menteri melalui email, bahwa beberapa bagian dari rencana seperti, perbaikan hotel, kafe, restoran dan fasilitas lainnya agar lebih ramah lingkungan, seperti dengan mempromosikan wisata sepeda. Prancis akan menyederhanakan aturan untuk mendorong investasi di bidang pariwisata dan membuat pekerjaan di sektor ini lebih menarik.

"Kami ingin menaklukkan dan merebut kembali bakat. Keinginan masyarakat untuk pariwisata berkelanjutan semakin kuat,” kata Castex, menurut pidato yang dikirim melalui email, di lansir dari Bloomberg, Minggu (21/11) .

Dia juga mengatakan bahwa Prancis juga perlu menyediakan pariwisata “kualitas lebih tinggi”, yang akan membutuhkan investasi digital. Menurut dokumen tersebut, tujuannya adalah menjadikan negara itu sebagai tujuan wisata berkelanjutan teratas pada tahun 2030.

Saham perjalanan dan liburan Eropa, termasuk Accor SA, anjlok pada hari Jumat, setelah Austria mengatakan akan memasuki penguncian baru, dan Jerman tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan serupa di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Melonggarkan Aturan Bantuan Negara Demi Menyokong Pabrik Chip

Dalam pidatonya pada hari ini, Castex mengatakan bahwa meskipun Prancis memiliki sinyal yang menenangkan untuk pemesanan resor olahraga musim dingin, "latar belakangnya masih rapuh" karena pandemi baru melanda seluruh Eropa.

Menurut laporan sebelumnya oleh Le Figaro, industri perhotelan adalah salah satu industri yang paling terpengaruh oleh pandemi, tetapi bahkan sebelum Covid-19, Prancis telah kalah dari tujuan seperti Spanyol dan Amerika Serikat.

Castex mengatakan bahwa izin kesehatan memungkinkan orang Prancis untuk kembali ke restoran, tempat budaya dan tujuan wisata, tetapi industri masih menghadapi kekurangan pekerja.

Pengelola hotel Accor, Pierre & Vacances-Center Parcs, yang mengoperasikan desa liburan dan tempat tinggal, serta operator pariwisata Voyageurs du Monde adalah di antara saham Prancis yang aktif pada hari Senin setelah pengumuman tersebut.

Selanjutnya: Flu Burung Kembali Menunjukkan Tanda-tanda Penyebaran, Ada Kasus di Eropa dan Asia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×