kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tim WHO bertemu Wanita Kelelawar saat kunjungi laboratorium Wuhan, siapa dia?


Kamis, 04 Februari 2021 / 11:05 WIB
Tim WHO bertemu Wanita Kelelawar saat kunjungi laboratorium Wuhan, siapa dia?

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WUHAN. Tim penyelidik di bawah komando Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/2), mengunjungi laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan, China, bertemu dengan ahli virus terkemuka untuk mencari petunjuk asal-usul pandemi Covid-19.

Para ahli menghabiskan sekitar tiga setengah jam di Institut Virologi Wuhan (WIV) yang dijaga ketat, yang telah menjadi pusat beberapa teori konspirasi yang mengklaim kebocoran laboratorium menyebabkan wabah virus corona pertama di kota itu pada akhir 2019.

“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Dr Shi Zhengli. Diskusi terbuka. Pertanyaan kunci ditanyakan dan dijawab,” kata anggota tim penyelidik Peter Daszak di akun Twitter, seperti dikutip Reuters.

Shi, seorang pemburu virus terkenal yang telah lama berfokus pada virus corona kelelawar, yang membuatnya mendapat julukan "Wanita Kelelawar", termasuk orang pertama tahun lalu yang mengisolasi virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Baca Juga: Tim WHO temukan data yang belum pernah dilihat sebelumnya di Wuhan

Tim WHO investigasi di Wuhan Institute of Virology

Kebanyakan ilmuwan, termasuk Shi, menolak hipotesis tentang kebocoran laboratorium. Namun, beberapa ahli berspekulasi, virus yang "ditangkap" dari alam liar bisa ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko paparan atas manusia dan kemudian "melarikan diri" melalui staf yang terinfeksi.

"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," ujar Thea Fischer, anggota tim penyelidik dari Denmark, dari mobilnya saat keluar dari lab setelah kunjungan, menjawab pertanyaan wartawan, apakah tim telah menemukan sesuatu.

Beberapa ilmuwan telah meminta China untuk merilis perincian semua sampel virus corona yang mereka pelajari di laboratorium, untuk melihat mana yang paling mirip dengan SARS-CoV-2.

Sementara WHO menyatakan, China membatasi pergerakan tim dalam kunjungan di Wuhan dan tidak bisa leluasa melakukan kontak dengan masyarakat karena protokol kesehatan.

Tim penyelidik di bawah pimpinan WHO akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan, setelah menyelesaikan dua minggu di karantina hotel setelah tiba di Wuhan.

Selanjutnya: Tim WHO kunjungi pasar Wuhan, lokasi infeksi Covid-19 pertama kali terdeteksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×