Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang sudah merilis hasil investigasinya mengenai asal usul virus corona di China pada bulan lalu. Namun, kini, sejumlah anggota tim WHO mulai berubah sikap, bahkan dengan jelas mengatakan bahwa mereka meragukan teori China tentang asal usul virus corona.
Salah satu teori yang diragukan adalah virus masuk ke Wuhan dari makanan beku. Padahal pada bulan lalu, WHO mengatakan tidak mengesampingkannya teori ini.
Melansir Express.co.uk, Vladimir Dedkov dari Institut Pasteur di St Petersburg, Rusia dan Fabian Leendertz, dari Institut Robert Koch Jerman mengungkapkan, sangat tidak mungkin virus itu berasal dari makanan beku atau barang dingin.
Ini merupakan perubahan sikap dari tim yang pada saat investigasi di China mengatakan tidak menutup kemungkinan barang-barang beku yang masuk ke kota terkontaminasi penularan sehingga memicu pandemi global.
Baca Juga: 60% Lebih warga Rusia menilai virus corona diciptakan sebagai senjata biologis
Kini penyelidikan telah berakhir, para ilmuwan mengklaim sampel makanan telah terkontaminasi oleh manusia bukan sebaliknya.
"Sangat sulit membayangkan situasi di mana semua makanan yang terkontaminasi ini masuk ke satu pasar di China, dan bukan yang terbesar, dari berbagai negara dan semuanya dimulai dari sana," kata Dedkov saat berbicara kepada Financial Times seperti yang dikutip Express.co.uk.
Dia menambahkan, "Kami tidak mempertimbangkannya, tetapi kami pikir itu sangat tidak mungkin mengingat fakta yang kami ketahui hari ini."
Baca Juga: Penelitian WHO, kasus Covid-19 di Wuhan lebih luas dari catatan kertas otoritas China
Rekannya juga membantah teori virus yang berasal dari sumber makanan beku yang dingin.
Sebaliknya, Leendertz mengklaim pertanyaan sebenarnya adalah dari mana virus itu berasal sebelum diangkut dengan barang dingin.
"Jika Anda membawa virus segar atau beku, virus tidak lahir dari sepotong plastik. Ini tentang dari mana virus itu berasal sebelumnya. Rantai dingin tidak pernah menjadi sumbernya," jelas Leendertz.