kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TikTok dilarang di India, ByteDance pangkas jumlah karyawannya


Kamis, 28 Januari 2021 / 05:05 WIB
TikTok dilarang di India, ByteDance pangkas jumlah karyawannya

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. ByteDance China mengurangi ukuran tim di India dan tidak yakin kapan akan kembali, perusahaan mengatakan kepada karyawan dalam memo internal pada hari Rabu, beberapa bulan setelah aplikasi video TikTok yang populer dilarang.

Langkah itu dilakukan setelah India memutuskan untuk mempertahankan larangannya pada TikTok dan 58 aplikasi China lainnya menyusul tanggapan dari perusahaan tentang masalah seperti kepatuhan dan privasi. Larangan itu dimulai tahun lalu ketika ketegangan politik di perbatasan yang disengketakan.

"Awalnya kami berharap situasi ini akan berumur pendek ... kami menemukan bahwa ternyata tidak demikian," tulis ByteDance dalam memo kepada staf di India, dilihat oleh Reuters.

“Kami tidak dapat secara bertanggung jawab tetap memiliki staf penuh sementara aplikasi kami tetap tidak beroperasi ... kami tidak tahu kapan kami akan kembali ke India”

Baca Juga: TikTok dan 58 aplikasi China akan diblokir permanen di India

Dalam sebuah pernyataan, Tiktok mengatakan mengecewakan bahwa meskipun telah diupayakan, mereka belum menerima arahan yang jelas tentang bagaimana dan kapan aplikasinya dapat dipasang kembali.

“Sangat disayangkan bahwa setelah mendukung lebih dari 2.000 karyawan kami di India selama lebih dari setengah tahun, kami tidak punya pilihan selain mengurangi jumlah tenaga kerja kami,” katanya, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Saat pelarangan tahun lalu, pemerintah India mendeskripsikan aplikasi tersebut sebagai "merugikan kedaulatan dan integritas India". Langkah itu menyusul bentrokan dengan pasukan China di situs perbatasan Himalaya yang disengketakan yang menewaskan 20 tentara India.

TikTok telah berkomitmen untuk menghabiskan US$ 1 miliar di wilayah tersebut. Sebelum pelarangan itu, TikTok telah menjadi salah satu aplikasi media sosial yang tumbuh paling cepat di India.

Selanjutnya: Pesaing TikTok, Kuaishou bidik dana US$ 5,4 miliar lewat IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×