kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria (TGKA) berupaya memperbaiki kinerja keuangan di tahun ini


Kamis, 29 April 2021 / 09:25 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) berupaya memperbaiki kinerja keuangan di tahun ini

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2021, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) berupaya memperbaiki kinerja keuangannya yang sempat mengalami pelemahan pada tahun 2020 lalu.

Sekadar pengingat, TGKA mengalami penurunan pendapatan sebesar 6,65% (yoy) menjadi Rp 12,48 triliun pada tahun 2020. Beruntung, laba bersih TGKA masih bisa tumbuh 11,70% (yoy) menjadi Rp 478,55 miliar di periode yang sama.

Head of Legal and Corporate Secretary TGKA Syahrizal Sabir menyampaikan, penyebab utama penurunan pendapatan TGKA adalah tidak berlanjutnya operasional unit usaha digital platform lantaran kerja sama dengan para mitra berakhir pada September 2020.

Adapun 4 unit usaha TGKA yang lain seperti Consumer Product, Smart Family, Blue Gas Indonesia (BGI), dan Manufacturing Service tetap berlanjut dan bisa meraih pertumbuhan yang positif di tahun lalu.

Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Tigaraksa Satria (TGKA) naik meski pendapatan turun di 2020

Dia pun menyebut, tahun ini pihaknya mematok persentase pertumbuhan di kisaran high single digit baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. “Empat segmen unit usaha yang ada sama-sama punya potensi untuk dikembangkan dan mengalami pertumbuhan di tahun 2021,” ujar dia, Rabu (28/4).

Kinerja TGKA juga akan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti efektivitas pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi untuk meredam laju penularan Covid-19 di Indonesia. Keberhasilan program tersebut tentu akan membantu pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya beli masyarakat, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pencapaian kinerja dunia usaha, termasuk TGKA.

Manajemen TGKA mengungkapkan, penambahan prinsipal baru menjadi salah satu strategi bisnis perusahaan untuk dapat meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. TGKA selalu menargetkan adanya penambahan prinsipal baru yang mana produknya berkualitas tinggi dan sejalan dengan lini distribusi dan target pasar perusahaan.

 

Rencana penambahan prinsipal oleh TGKA meliputi beberapa kategori produk. Di antaranya produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan atau minuman, home care, body care, dan sebagainya; produk edukasi untuk keluarga modern; serta peralatan rumah tangga, produk kesehatan, dan perawatan pribadi dalam satu konsep “Family Wellness”.

Syahrizal menjelaskan, sampai kuartal I-2021, pihaknya sudah mencapai kesepakatan awal untuk kerja sama distribusi dengan tiga prinsipal baru untuk kategori produk kebutuhan sehari-hari (makanan-minuman). “Namun, kami belum dapat menyampaikan data yang detail terkait prinsipal baru tersebut karena masih dalam proses finalisasi kesepakatan kerja sama secara formal,” imbuh dia.

Yang terang, untuk mendapatkan prinsipal baru di tahun ini, TGKA turut melakukan reorganisasi di tim Business Development (BD) yang menangani proses tersebut. Dalam hal ini, TGKA menambah jumlah tim BD dan target kerja tim BD yang lebih fokus pada upaya penjajakan kerja sama dengan prinsipal baru yang potensial.

Lebih lanjut, tahun ini TGKA menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 25,2 miliar. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang realisasi capex perusahaan di tahun lalu sebesar Rp 14,3 miliar.

Rencananya, capex tersebut sebagian besar akan dialokasikan untuk pembelian peralatan pabrik, peralatan dan perlengkapan kantor, serta pembelian tabung gas. “Sumber pendanaan capex berasal dari internal TGKA,” tandas Syahrizal.

Selanjutnya: Kejar pertumbuhan single digit, ini yang akan dilakukan Tigaraksa Satria (TGKA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×