kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertinggi sejak 2015, angka bunuh diri di Jepang selama Oktober capai 2.153


Rabu, 11 November 2020 / 19:15 WIB
Tertinggi sejak 2015, angka bunuh diri di Jepang selama Oktober capai 2.153

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Angka kematian akibat bunuh diri di Jepang kembali meningkat pada Oktober. Ini menandai kenaikan selama empat bulan berturut-turut, sekaligus angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan data awal kepolisian, jumlah total kasus bunuh diri di Jepang sepanjang Oktober tahun ini mencapai 2.153, naik lebih dari 300 kasus dibanding bulan sebelumnya. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2015.

Melansir Reuters, dari keseluruhan kasus bunuh diri selama Oktober 2020, sebanyak 851 orang di antaranya adalah wanita, naik 82,6% dari bulan yang sama di 2019. Sementara kasus bunuh diri warga pria naik 21,3%.

Angka bunuh diri di Jepang sebenarnya sempat menurun hingga Juli lalu berdasarkan laporan kepolisian. Namun, dampak ekonomi dari pandemi virus corona baru membuat jumlahnya kembali meningkat.

Berdasarkan laporan, wanita memiliki risiko pengaruh yang lebih besar terkait kehilangan pekerjaan, terutama mereka yang bekerja di industri ritel atau jasa.

Baca Juga: Penyintas bom atom Jepang berharap Joe Biden tegaskan pelucutan senjata nuklir

Angka bunuh diri mencapai puncak pada 2003

Selama berabad-abad di Jepang, bunuh diri telah menjadi sesuatu yang cukup lazim dilakukan sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau menutupi aib.

Di antara negara-negara G7, Jepang jadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi. Sayangnya, upaya pendampingan psikologis justru seringkali mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar.

Pemerintah Jepang mulai menaruh perhatian lebih pada tingginya angka bunuh diri pada 2003 lalu, saat total kasusnya mencapai puncak di angka 34.427 dalam satu tahun.

Para pembuat kebijakan di negeri matahari terbit dalam beberapa tahun setelah itu mulai menyusun program pencegahan komprehensif, dan baru resmi diluncurkan pada 2007.

Melalui upaya kolektif dari pemerintah serta sejumlah lembaga swasta, langkah pencegahan, seperti identifikasi dini, membatasi waktu lembur, dan mempermudah akses konseling, berhasil menurunkan angka bunuh diri lebih dari 20.000 kasus pada tahun lalu.

Selanjutnya: Angka bunuh diri tentara AS naik 20% di masa pandemi, angkatan darat tebanyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×