kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terpecah, Malaysia ingin ASEAN satu sikap merespons aliansi pertahanan baru AS


Selasa, 12 Oktober 2021 / 23:10 WIB
Terpecah, Malaysia ingin ASEAN satu sikap merespons aliansi pertahanan baru AS

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia pada Selasa (12/10) menginginkan kesepakatan negara-negara anggota ASEAN terhadap kemitraan keamanan Indo-Pasifik baru antara Australia, AS, dan Inggris. 

Aliansi yang dikenal sebagai AUKUS, yang diperkenalkan bulan lalu, akan memberi Australia pengetahuan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk menjawab peningkatan kekuatan China, khususnya di Laut China Selatan.

Hanya, rencana tersebut telah memecah belah negara-negara di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Malaysia memperingatkan aliansi itu bisa mengakibatkan perlombaan senjata di kawasan tersebut. Sedangkan Filipina, sekutu pertahanan AS, mendukung pakta tersebut.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, pertemuan negara-negara ASEAN yang berlangsung bulan depan akan membuka kemungkinan bagi blok tersebut untuk menyetujui respons bersama atas AUKUS.

Baca Juga: Panggil duta besar China, Malaysia layangkan protes atas Laut China Selatan

“Permainan akhir kami seperti biasa adalah memastikan stabilitas kawasan, terlepas dari keseimbangan kekuatan (antara) AS atau China,” katanya di depan Parlemen Malaysia, seperti dikutip Reuters. 

“Pemahaman di ASEAN akan membantu kita dalam menghadapi dua kekuatan besar ini,” ujar dia.

AUKUS pada dasarnya dilihat sebagai tanggapan sekutu Barat untuk mencegah hegemoni Cina di Asia Tenggara, secara signifikan di Laut Cina Selatan.

Kementerian Internasional Malaysia pekan lalu memanggil duta besar China di Kuala Lumpur untuk memprotes keberadaan kapal-kapal Beijing di perairannya.

China telah menyatakan, rencana AUKUS membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.

Amerika Serikat, bagaimana pun, menyebutkan, aliansi itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan tidak ditujukan kepada negara mana pun.

Selanjutnya: AS bentuk aliansi pertahanan baru, Malaysia cari tahu posisi China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×