Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia pada Selasa (12/10) menginginkan kesepakatan negara-negara anggota ASEAN terhadap kemitraan keamanan Indo-Pasifik baru antara Australia, AS, dan Inggris.
Aliansi yang dikenal sebagai AUKUS, yang diperkenalkan bulan lalu, akan memberi Australia pengetahuan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk menjawab peningkatan kekuatan China, khususnya di Laut China Selatan.
Hanya, rencana tersebut telah memecah belah negara-negara di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Malaysia memperingatkan aliansi itu bisa mengakibatkan perlombaan senjata di kawasan tersebut. Sedangkan Filipina, sekutu pertahanan AS, mendukung pakta tersebut.
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, pertemuan negara-negara ASEAN yang berlangsung bulan depan akan membuka kemungkinan bagi blok tersebut untuk menyetujui respons bersama atas AUKUS.
Baca Juga: Panggil duta besar China, Malaysia layangkan protes atas Laut China Selatan
“Permainan akhir kami seperti biasa adalah memastikan stabilitas kawasan, terlepas dari keseimbangan kekuatan (antara) AS atau China,” katanya di depan Parlemen Malaysia, seperti dikutip Reuters.
“Pemahaman di ASEAN akan membantu kita dalam menghadapi dua kekuatan besar ini,” ujar dia.
AUKUS pada dasarnya dilihat sebagai tanggapan sekutu Barat untuk mencegah hegemoni Cina di Asia Tenggara, secara signifikan di Laut Cina Selatan.
Kementerian Internasional Malaysia pekan lalu memanggil duta besar China di Kuala Lumpur untuk memprotes keberadaan kapal-kapal Beijing di perairannya.
China telah menyatakan, rencana AUKUS membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.
Amerika Serikat, bagaimana pun, menyebutkan, aliansi itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan tidak ditujukan kepada negara mana pun.
Selanjutnya: AS bentuk aliansi pertahanan baru, Malaysia cari tahu posisi China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News