kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Terobosan Baru! Ojol Bakal Punya Koperasi Sendiri dan Rilis 'Super App' Pesaing


Senin, 27 Oktober 2025 / 02:30 WIB
Terobosan Baru! Ojol Bakal Punya Koperasi Sendiri dan Rilis 'Super App' Pesaing
ILUSTRASI. Kemenkop tengah menggodok wacana besar untuk mereformasi ekosistem bisnis ojek online (ojol) di Indonesia. ANTARAFOTO/Muhammad Rizky Febriansyah

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) tengah menggodok wacana besar untuk mereformasi ekosistem bisnis ojek online (ojol) di Indonesia. 

Inisiatif ini berpusat pada upaya mendorong para pengemudi ojol untuk bernaung di bawah sebuah koperasi yang kepemilikannya dipegang langsung oleh mereka sendiri.

Gagasan ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat posisi tawar para pengemudi. Selama ini, para driver ojol hanya berstatus sebagai mitra dari perusahaan aplikator.

"Nah kami berpikir bahwa sebenarnya harusnya ada koperasi ojek online yang pemiliknya adalah pengemudi ojek," ujar Ferry dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Lebih jauh, Ferry menjelaskan bahwa model koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah keanggotaan. Koperasi tersebut diproyeksikan memiliki ekosistem bisnis yang mandiri, bahkan mampu meluncurkan dan mengelola super app tandingan untuk ikut bersaing di pasar ride-hailing yang kini didominasi oleh perusahaan besar.

Baca Juga: Belum Sekarang, Tapi Bisa Naik: Menkeu Beberkan 2 Syarat Kenaikan BPJS Kesehatan

Dengan memiliki koperasi sendiri, pengemudi diyakini akan merasakan manfaat bisnis secara langsung dan lebih konkret. Ferry mencontohkan, layanan dan fasilitas kerja dapat dikelola secara optimal:

"Mereka jaketnya itu bisa tiap tiga bulan, 6 bulan itu diperbarui tidak seperti sekarang lecet semua. Kalau ada rusak motornya bisa diperbaiki oleh bengkel milik koperasi sendiri. Kemudian kalau sakit juga bisa ditangani oleh koperasi itu sendiri," ungkapnya.

Melalui skema kepemilikan bersama ini, keuntungan yang diperoleh dari operasional aplikasi dapat dialihkan kembali kepada pengemudi sebagai anggota sekaligus pemilik koperasi, sehingga tidak lagi sepenuhnya mengalir ke aplikator.

Tonton: Kemenkop Buka Ribuan Lowongan di Koperasi Merah Putih, Gaji Rp 7,25 Juta

Meski menjanjikan perubahan signifikan, Ferry mengakui bahwa inisiatif besar ini masih berada di tahap awal. Realisasinya sangat bergantung pada hasil kajian mendalam dan keputusan politik pemerintah. "Nah idenya itu sekarang tergantung ke-pending atau enggak," pungkasnya.

Selanjutnya: Defisit 3 Tahun Akibat Tunggakan Iuran, BPJS Kesehatan Akan Dapat Talangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×