kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkait kasus alat tes antigen daur ulang, Kimia Farma (KAEF) pastikan akan berbenah


Senin, 03 Mei 2021 / 09:10 WIB
Terkait kasus alat tes antigen daur ulang, Kimia Farma (KAEF) pastikan akan berbenah

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini dunia kesehatan Indonesia dibuat gempar oleh dugaan penggunaan alat rapid test antigen daur ulang di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang turut terlibat dalam masalah tersebut berjanji untuk membenahi sekaligus meningkatkan kualitas layanan tes antigen tersebut.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Wiratno memastikan bahwa KAEF di bawah jajaran direksi dan komisaris baru akan terus melakukan pembenahan layanan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

“Seluruh proses perbaikan dilakukan secara menyeluruh untuk mitigasi kejadian serupa supaya tidak terulang kembali,” imbuh dia, Minggu (5/2).

Baca Juga: Begini kemajuan sejumlah proyek prestisius milik Bukit Asam (PTBA)

Merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (30/4), disebutkan pula bahwa KAEF terus melakukan upaya peningkatan menyeluruh terhadap sistem, prosedur pelayanan, serta sumber daya manusia (SDM) guna memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dan memastikan kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Lebih lanjut, Ganti juga memastikan, agar organisasi Kimia Farma Group tetap berjalan sebagaimana mestinya, karyawan-karyawan yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan alat rapid test antigen telah dipecat.

“Eks karyawan yang sudah kami pecat akan digantikan oleh karyawan lain yang memiliki integritas tinggi serta kompetensi yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Asal tahu saja, layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu dioperasikan oleh PT Kimia Farma Diagnostik selaku cucu perusahaan dari KAEF. Atas kejadian penyalahgunaan alat rapid test antigen tersebut, pihak kepolisian menangkap setidaknya 5 orang tersangka. Praktik seperti ini diduga sudah berlangsung sejak Desember 2020 lalu.

Selanjutnya: Sariguna Primatirta (CLEO) catat pertumbuhan laba pada kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×