kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telepon Vladimir Putin, Jokowi Minta Perang Rusia-Ukraina Segera Diakhiri


Sabtu, 30 April 2022 / 06:50 WIB
Telepon Vladimir Putin, Jokowi Minta Perang Rusia-Ukraina Segera Diakhiri

Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalin komunikasi melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (28/4) malam.

Jokowi mengaku, Presiden Putin memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

“Saya kembali tekankan pentingnya perang segera diakhiri dengan damai dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut,” ujar Jokowi melalui unggahan di akun Instagram, Jumat (29/4).

Presiden Putin juga menyatakan kesediaan untuk menghadiri undangan KTT G20.

Sebelumnya, Jokowi juga berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (27/4) pukul tiga sore.  

Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bantuan Senjata, Jokowi: Konstitusi Indonesia Melarang

Jokowi memperoleh informasi mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Selain itu, ada berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.

“Saya menegaskan bahwa konstitusi dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,” kata Jokowi melalui akun Instagramnya, Jumat (29/4).

Meski demikian, Jokowi memastikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan seraya berharap agar perang segera berakhir dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi turut mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20. Asal tahu, KTT G20 akan digelar pada 15-16 November di Bali.

“Begitulah. Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×