kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telan anggaran jumbo, DPR minta persiapan pemilu 2024 optimal


Selasa, 07 September 2021 / 06:10 WIB
Telan anggaran jumbo, DPR minta persiapan pemilu 2024 optimal

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -    JAKARTA. Komisi II DPR RI memprediksi anggaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 dapat mencapai Rp 150 triliun.

Hal itu mengingat akan dilakukan pemilihan serentak presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif serta pemilihan kepala daerah serentak. Anggaran yang besar tersebut diminta untuk dapat mempersiapkan pemilu dengan baik.

"Kalau kita hitung-hitung memang biaya pemilu 2024 itu mahal sekali, saya prediksi sekitar Rp 150 triliun. Oleh karena itu, ini penting karena biayanya mahal ini harus dikonversi oleh komitmen kita semua agar Pemilu 2024 jauh lebih berkualitas," ujar Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia saat rapat dengan KPU, Bawaslu, DKPP, dan Kemendagri, Senin (6/9).

Hal serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo. Arif menyebut bahwa kenaikan biaya Pemilu selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: KPU rencanakan pemilihan presiden dan pemilu legislatif pada 21 Februari 2024

Lonjakan terbesar terjadi pada tahun 2024 yang mencapai empat kali lipat. Meski ada kesan pemborosan, Arif yakin terdapat alasan terkait penggunaan dana besar tersebut.

"Ini satu soal yang mesti kita dalami kembali, kita upayakan bagaimana menggunakan anggaran ini lebih efisien," ungkap Arif.

Sementara itu, dalam kondisi pandemi virus corona (Covid-19) saat ini perlu disiapkan opsi Pemilu dalam situasi pandemi. Pasalnya belum ada yang dapat memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

"Perlu ada dua skenario pelaksanaan kegiatan Pemilu dan Pilkada itu, pertama adalah dalam suasana normal yang kedua adalah dalam suasana tidak normal. Kita tidak tahu kapan berakhirnya pandemi Covid-19," jelas anggota Komisi II lainnya Guspardi Gaus dalam rapat.

Selanjutnya: Masa Jabatan Presiden RI Cukup Dua Periode

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×