kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,47   7,12   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tebar PMN Rp 52 triliun di 2021, ini delapan BUMN yang dapat suntikan modal


Jumat, 24 September 2021 / 06:10 WIB
Tebar PMN Rp 52 triliun di 2021, ini delapan BUMN yang dapat suntikan modal

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan mendapatkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2021. Total Nilai PMN yang dikucurkan itu mencapai Rp 52 triliun, dengan rincian PMN sebesar Rp 35,1 triliun dan PMN tambahan sebanyak Rp 16,9 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, PNM tersebut mayoritas diberikan untuk perusahaan-perusahaan plat merah yang melaksanakan penugasan dari pemerintah seperti pembangunan jalan tol, hingga untuk restrukturisasi polis nasabah Asuransi Jiwasraya.

Erick membeberkan, PMN itu diberikan kepada, pertama, IFG (Indonesia Financial Group) atau PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dengan nilai Rp 20 triliun.

"Ini bagian dari restrukturisasi daripada Jiwasraya, yang alhamdulillah sudah mencapai 97%. Jadi Insha Allah nanti para nasabah yang selama ini terkatung-katung bisa diselesaikan," kata dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9).

Kedua, PT Hutama Karya (Persero), yang diberikan PMN sebesar Rp 6,2 triliun. Modal negara tersebut dipakai untuk mendukung pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatra.

Baca Juga: DPR menyetujui tambahan PMN untuk BNI dan BTN, ini rincian jumlahnya

"Kami ingin memastikan keseimbangan sosial dan ekonomi antara Jawa dan Sumatra. Karena itu tol Sumatra terus dilaksanakan, dan HK mendapat dukungan itu," sebut Erick.

Ketiga, PT Pelindo III (Persero) dengan nilai PMN Rp 1,2 triliun untuk penugasan pembangunan Pelabuhan Benoa di Bali dan mendorong pengembangan Bali Maritim Tourism Hub. "Sehingga nanti kapal-kapal persiar bisa merapat ke Bali secara langsung," imbuh dia.

Keempat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). PMN yang diberikan sebesar Rp 470 miliar untuk penugasan pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang kegiatan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo.

Kelima, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) yang mendapatkan PMN sebesar Rp 977 miliar. Erick menjelaskan, PMN tersebut digunakan untuk mendukung pembangunan kawasan industri Batang.

Keenam, PT PAL (Persero) dengan PMN sebanyak Rp 1,26 triliun untuk menjalankan penugasan dalam hal penguasaan teknologi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal selam.

Ketujuh, PT PLN (Persero) yang mendapatkan PMN sebesar Rp 5 triliun untuk pembangunan transmisi, gardu induk dan distribusi listrik masuk desa.

Selain PMN dengan nilai total Rp 35,1 triliun tersebut, ada juga PMN tambahan sesuai dengan KMK No.298 Tahun 2021. PMN tambahan itu berjumlah Rp 16,9 triliun yang diberikan kepada Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

 

Rinciannya, Hutama Karya mendapatkan Rp 9 triliun sebagai tambahan dukungan pembangunan jalan tol Trans Sumatra. Lalu, BUMN kedelapan yang mendapatkan PMN adalah Waskita Karya dengan PMN senilai Rp 7,9 triliun.

PMN untuk Waskita Karya digunakan sebagai penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi serta untuk modal kerja dan investasi jalan tol. "Selain restrukturisasi, ada rights issue-nya karena ini perusahaan publik. Tetapi di sini tentunya bagian penugasan (Waskita) yang sebelumnya sudah diselesaikan pembangunan Tol Jawa," jelas Erick.

Selain PMN yang diberikan untuk tahun 2021, pemerintah juga berencana untuk memberikan PMN Tunai tahun 2022 kepada lima BUMN. Rencana alokasi PMN untuk klaster infrastruktur mencapai total Rp 42,9 triliun.

Terdiri dari:

  1. Perumnas sebesar Rp 1,57 triliun, yang akan dipakai untuk memperbaiki struktur permodalan melanjutkan program pengadaan Satu Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  2. PT PLN (Persero) senilai Rp 5 triliun untuk pembangunan infrastruktur berupa transmisi, gardu induk dan distribusi listrik desa.
  3. Hutama Karya dengan nilai PMN yang direncanakan sebesar Rp 23,85 triliun + Rp 7,5 triliun. Dana tersebut untuk penyelesaian konstruksi 8 ruas jalan tol Trans Sumatera dengan target tambahan panjang 162 kilometer
  4. Waskita Karya senilai Rp 3 triliun, untuk penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
  5. Adhi Karya senilai Rp 1,98 triliun untuk pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta Bawen serta SPAM Regional Karian-Serpong.

"(Untuk PMN 2022) angkanya sudah ada tapi kami masih tunggu apakah ini sudah angka final," pungkas Erick.

Selanjutnya: IHSG menguat 0,56% ke 6.142 pada Kamis (23/9), asing mencatat net buy besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×