kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarik investasi portofolio, ini tiga kuncinya versi Goldman Sach


Minggu, 07 Februari 2021 / 19:00 WIB
Tarik investasi portofolio, ini tiga kuncinya versi Goldman Sach

Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Goldman Sachs Asset Management London yakin investasi portofolio akan tetap mengalir ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Direktur Eksekutif Goldman Sachs Asset Management London Prakriti Sofat mengungkapkan tiga hal yang bisa menjadi kunci untuk menarik dana asing mengalir ke Indonesia.

Pertama, terkait kebijakan moneter. Saat ini The Fed juga tengah memberikan kebijakan moneter yang mendukung bagi pertumbuhan. Nah, kebijakan moneter negara berkembang termasuk Indonesia juga harus akomodatif,” ujar Prakriti beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Menko Airlangga optimistis ekonomi kuartal I-2021 tumbuh 1,6%-2,1%, ini pendorongnya

Kedua, aliran investasi ini juga bergantung dari pertumbuhan ekonomi global. Namun, Prakriti percaya, perekonomian global di tahun 2021 akan lebih kuat daripada tahun lalu.

Ketiga, harus adanya bauran kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang baik. Tak dipungkiri, bauran kebijakan dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ini mampu meningkatkan minat dan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan domestik.

“Jelas sekali, investor ini search for yield dan investor sangat menyoroti (concern) volatilitas yang terdapat dalam suatu negara,” tambah Prakriti.

Meski begitu, Prakriti mengingatkan masih ada ketidakpastian yang akan menghantui prospek aliran dana ke Indonesia, seperti kecepatan ekonomi untuk pulih juga proses distribusi vaksin.

Karena bagaimanapun, vaksinasi merupakan salah satu hal kunci untuk menekan angka penyebaran Covid-19, membuat aktivitas pulih, dan peregerakan ekonomi menjadi lebih lancar.

Selanjutnya: Perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2020 berada di zona negatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×