Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten logistik dan angkutan multimoda, PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) mengatakan jika kenaikan tarif tol yang diberlakukan tahun ini akan berdampak negatif pada kinerjanya.
Darmawan Suryadi, Presiden Direktur JAYA secara singkat mengatakan jika hal tersebut otomatis akan menaikkan pula biaya logistiknya.
"Jika itu terjadi, kami akan lakukan negosiasi dengan customer untuk kenaikan tarif sesuai dengan kenaikan tarif tolnya," kata dia kepada Kontan, Rabu (3/2).
Darmawan mengatakan seharusnya pembiayaan atas kenaikan tarif tol dibebankan kepada pengguna jasa.
Sebagai informasi, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR memastikan ada 31 ruas jalan tol yang mengalami kenaikan tarif tol sepanjang 2021.
Baca Juga: Adi Sarana (ASSA): Kenaikan tarif jalan tol seharusnya menunggu perekonomian pulih
Kenaikan tarif tersebut akan dilakukan bertahap dan dibagi menjadi empat klaster. Klaster pertama akan berlangsung pada Januari-Maret. Sementara klaster kedua pada April-Juni.
Selanjutnya klaster ketiga akan berlangsung pada Juli-Agustus dan klaster keempat dilakukan pada September-Desember.
Ia melanjutkan, pada tahun 2021 ini pihaknya masih akan fokus pada utilitas armada yang ada dan belum berencana menambah lagi yang baru.
"Armada kami 85% masih sangat baru, total jumlahnya ada 123 armada. Kami fokus utilisasi ini tahun 2021. Rencana ekspansi juga tergantung apakah ada kenaikan tarif trucking tahun depan. Jika harga truk terus naik, sedangkan tarif angkutannya tidak, maka maka kami ikuti saja yang sudah ada," tutupnya.
Selanjutnya: Perhatian! Tarif 31 ruas jalan tol akan naik tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News