kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target rampung 2027, pelabuhan Patimban akan jadi pelabuhan utama ekspor impor


Selasa, 17 November 2020 / 05:35 WIB
Target rampung 2027, pelabuhan Patimban akan jadi pelabuhan utama ekspor impor

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelabuhan Patimban ditargetkan rampung pada 2027. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, adanya pelabuhan ini bisa dijadikan sebagai pelabuhan utama untuk kegiatan ekspor dan impor, khususnya oleh industri yang berkembang di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Saat itu kita harapkan industri-industri yang berkembang di Jawa Barat dan Jateng menggunakan Patimban sebagai pelabuhan utama untuk melakukan ekspor impor, dan juga distribusi ke seluruh indonesia," ujar Budi dalam dialog publik Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah, Senin (16/11).

Budi menjelaskan, industri otomotif menjadi salah satu industri yang banyak ditemui di daerah Karawang dan sekitarnya. Pelabuhan Patimban ini pun diharapkan bisa memberi kemudahan bagi industri otomotif untuk bisa melakukan ekspor dan impor.

Budi mengatakan akan ada beberapa pembangunan di Pelabuhan Patimban yang sudah selesai dan sudah bisa digunakan mulai Desember tahun ini. Dia mengatakan,  pada fase pertama pelabuhan ini akan memiliki peti kemas seluas 35 hektare (ha) dengan kapasitas 250.000 TEUs per tahun, dan untuk sementara terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas mobil 218.000 CBU.

"Harapannya, Desember nanti kita akan gunakan pertama kali untuk car terminal yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan ekspor-impor mobil juga distribusi mobil ke seluruh indonesia," katanya.

Baca Juga: PUPR telah rampungkan konstruksi 8,2 km jalan akses Pelabuhan Patimban

Menurut Budi, ini menjadi sebuah pergerakan baru bagi dunia logistik, mengingat Pelabuhan Patimban menjadi salah satu alternatif dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Budi juga mengatakan, pada tahun 2021 akan dilakukan pembangunan tahap 1-2. Pada tahap ini akan ada pembangunan terminal peti kemas seluas 66 ha yang secara kumulatif kapasitasnya akan sebanyak 3,75 juta TEUs. Sementara, terminal kendaraan pun akan memiliki kapasitas kumulatif 600.000 CBU, dan terminal roro seluas 200 meter. Pembangunan tahap 1-2 ini berlangsung pada 2021-2023.

Sementara tahap 2 pembangunan terminal ini akan berlangsung  pada 2024-2025. Di tahap tersebut, akan ada pembangunan terminal peti kemas sehingga kapasitas kumulatif sebesar 5,5 juta TEUs. Sementara tahap 3 pada tahun 2026-2027, kapasitas kumulatif terminal peti kemas akan mencapai 7,5 juta TEUs.

Tak hanya mendukung kegiatan ekspor dan impor nasional, Pelabuhan Patimban ini juga diharapkan bisa mendorong perekonomian di Jawa Barat berkembang.

Menurutnya, tak hanya fokus pada pembangunan Pelabuhan Patimban, pemerintah juga fokus pada pengembangan masyarakat khususnya nelayan.

"Kita berikan upaya perbaikan, dimana kita memberikan bantuan kapal yang lebih besar dari apa yang kita miliki sekarang," ujar Budi,

Tak hanya itu, dibentuk pula koperasi-koperasi dan memberikan pelatihan-pelatihan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya pelatihan kewirausahaan baik bagi nelayan dan warga sekitar.

Selanjutnya: Konsorsium CTCorp wajib memenuhi pembiayaan Rp 16 triliun di Patimban tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×