kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Target Investasi Tahun Depan Capai Rp 1.650 Triliun, Apakah Realistis?


Sabtu, 11 Maret 2023 / 12:30 WIB
Target Investasi Tahun Depan Capai Rp 1.650 Triliun, Apakah Realistis?

Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah pede menargetkan investasi di tahun depan mencapai Rp 1.650 triliun. Angka ini meningkat 17,85% jika dibandingkan dengan target investasi tahun ini yang dipatok Rp 1.400 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, target investasi tahun depan masih memungkinkan untuk dicapai.

Hal ini dengan asumsi bahwa investasi yang ditopang oleh proses kebijakan hilirisasi produk tambang berlanjut di tahun ini dan juga tahun depan. Selain itu, target tersebut juga bisa dicapai apabila program pemerintah dalam melakukan reindustrialisasi bisa berjalan.

"Saya kira target tersebut (Rp 1.650 triliun) masih memungkinkan dan untuk dicapai," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Jumat (10/3).

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Investasi Rp 1.650 Triliun pada Tahun Pemilu 2024

Yusuf mengatakan, jika berkaca pada tiga tahun terakhir, program hilirisasi pemerintah menjadi salah satu penyumbang tercapainya realisasi investasi. Oleh karena itu, kelanjutan dari program hilirisasi akan menjadi penopang tercapainya atau tidak tercapainya target keseluruhan investasi di tahun depan.

Apalagi pemerintah juga telah kembali mendorong lebih panjangnya rantai pasok atau hilirisasi yang bisa dilakukan dari komoditas tambang. Misalnya saja, saat ini pemerintah tengah berambisi untuk bisa membuat produk baterai kendaraan listrik dari komoditas nikel.

"Meskipun memang kita tahu bahwa proses dari komoditas mentah nikel menjadi baterai general listrik itu panjang dan membutuhkan biaya yang tidak murah, namun demikian di situlah sebenarnya peluang pemerintah untuk menjahit investor asing untuk bisa berinvestasi terutama untuk produk hilir baterai kendaraan listrik tersebut," jelas Yusuf.

Baca Juga: Pertemuan Bilateral Indonesia–Inggris, Mendag Zulkifli: Bahas Hubungan Ekonomi

Selain itu, kata Yusuf, pemerintah juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan kawasan industri baru yang tidak hanya di Jawa, namun juga di Sumatera sehingga bisa menjadi peluang untuk menggaet investor asing agar bisa menanamkan modalnya di kawasan-kawasan industri tersebut.

"Terutama dengan masih dibangun infrastruktur seharusnya ini juga menjadi salah satu nilai tambah bagi investor untuk mau mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi di 2024 nanti," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×