Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Lumajang. Tanda-tanda Gunung Sumeru akan meletus kembali terlihat. Setelah sebelumnya mengeluarkan lava pijar, Gunung Semeru mengeluarkan dentuman keras.
Dilansir dari Kompas.com. warga lereng Gunung Semeru di Dusun Krajan, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berhamburan keluar rumah usai mendengar dentuman keras pada Selasa (1/3/2022) pukul 22.30 WIB. Warga merasa cemas dengan suara tersebut hingga mencari informasi dengan menghubungi perangkat desa setempat.
Sekretaris Desa Penanggal Amin mengkonfirmasi kebenaran dentuman yang didengar warganya. Menurutnya, sudah ada dua warga yang menghubunginya untuk memastikan suara dentuman tersebut letusan Gunung Semeru atau bukan. "Dua orang menghubungi saya menanyakan terkait adanya letusan karena warga mendengar dentuman keras," kata Amin di Balai Desa Penanggal, Senin.
Sejauh ini Amin belum bisa memastikan asal dentuman suara tersebut. Namun begitu, ia tetap mengimbau warganya untuk tetap tenang dan menunggu informasi dari pos pantau.
Sementara itu, dari hasil pantauan di lokasi, hujan abu cukup deras mengguyur lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Daerah yang diguyur hujan abu adalah Desa Supit Urang, Desa Sumberwuluh, Desa Sumbermujur, Desa Penanggal, hingga Desa Jarit. Belum ada keterangan resmi dari pos pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang terkait dentuman dan hujan abu tersebut.
Baca Juga: Gunung Semeru Tunjukkan Tanda-Tanda Akan Meletus Lagi
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan. Terpantau, gunung dengan puncak tertinggi di Pulau Jawa itu meluncurkan lava pijar pada Selasa (1/3/2022) pagi.
Berdasarkan data Pos Pantau Gunung Api Semeru pada periode pengamatan Selasa (1/3/2022) mulai pukul 00.00 - 06.00 WIB, tercatat ada dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200-300 meter ke arah Besuk Kobokan.
Selain itu, juga terjadi letusan dengan asap berwarna putih setinggi 500 meter mengarah ke sisi barat daya Gunung Semeru. Secara kegempaan, dalam 6 jam terakhir terjadi 13 kali letusan, lima kali hembusan, dan dua kali tremor harmonik.
Tanda-tanda akan meletus membuat warga sekitar lereng Gunung Semeru cemas. Terutama bagi warga yang telah meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing. Seperti yang dirasakan oleh Sanhaji, warga Dusun Sumbersari Blok Kamar A, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Siaga Gunung Merapi Meletus, Radius Bahaya Diperluas
Meski sudah terbiasa dengan kondisi Gunung Semeru, Sanhaji mengaku cemas dan masih trauma dengan kejadian erupsi pada awal Desember 2021 lalu. Apalagi, dusun tempat tinggalnya merupakan dusun terdekat dari puncak Semeru, berjarak kurang dari 10 kilometer.
"Tadi malam bingung tidak bisa tidur, soalnya sore ada hujan abu dan APG (awan panas guguran), terus ada guguran lava, dan tadi malam ada letusan," kata Sanhaji di pos pantau mandiri di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (1/3/2022).
Untuk mengurangi rasa cemasnya, Sanhaji mencari informasi di grup whatsapp warga, dan melihat tayangan CCTV di pos pantau mandiri yang tidak jauh dari rumahnya.
Jam Sanhaji mengaku melihat lava pijar yang turun dari kawah Semeru sekitar pukul 1.00 WIB dini hari. "Terpaksa semalam tidak tidur, apalagi saya dan keluarga sudah tidak mengungsi lagi. Tapi mungkin kalau tetap seperti ini kami akan mengungsi lagi," katanya.
(Sumber: Kompas.com, Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News